Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Tiga Dalam Kayu (2025)

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
"Tempat pembuangan sampah bagi orang hidup, suaka perlindungan bagi harta orang mati. Perpustakaan." Di masa depan, perpustakaan tak ubahnya pekuburan prahistoris. Di sanalah kita bertemu dengan seorang gadis, dan sebelas buku yang menceritakan sejarah dengan cara masing-masing. Cerita dalam buku-buku itu sering terasa ganjil, kadang terasa begitu asing, kadang pula sebaliknya: terasa dekat, seperti kita tahu tentang apa sebetulnya cerita-cerita itu. Setiap buku menyajikan cerita yang sepenuhnya berlainan dari buku lain, tetapi kita–sebagaimana gadis itu–tahu bahwa ada satu hal yang menghubungkan sebelas buku itu. Selanjutnya, kita diajak tenggelam dalam dunia di luar buku yang tak kalah ganjil, asing, dan dekat.
Prolog:
Aku menemukan kawanku di dalam karung goni, Minggu itu. Ibu pergi untuk membeli ikan selar, pagi-pagi sekali. Aku ikut serta di belakangnya. Daster Ibu berwarna hijau dan kembang-kembangnya berwarna merah. Rambutnya dicepol dan mulai beruban. Aku suka sandal jepitnya, karena sudah usang dan membuat suara berderit aneh ketika dia melangkah. Tangannya kurus tapi kuat, dan jarinya kelihatan pendek dan gembira ketika melambai padaku di gerbang pasar. Aku boleh bermain di luar sambil menunggunya, dia bilang. Asal jangan terlalu jauh, supaya tidak sulit dia temukan. Dia sudah berpuluh kali berpesan demikian padaku, tapi belum pernah aku menggubrisnya. Kawan-kawanku akan muncul dari belakang pantat ibu-ibu mereka, dan kami akan berlomba-lomba ke sawah dan menakut-nakuti kerbau. Ketika siang sudah terik, kami akan kembali ke perumahan, kotor bagai dubur anjing. Ibu sudah di dapur, menggiling kunyit atau menanak nasi, tidak repot-repot mengharapkan kedatanganku di depan gerbang pasar.
Profil Penulis:
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie lahir di Bandar Lampung. Karya Karyanya telah menerima Penghargaan Sastra Badan Bahasa, juga nominasi Kusala Sastra Khatulistiwa dan Sastra Pilihan Majalah Tempo. Dapat ditemukan di X @monamiCROISSANT.
Baca Selengkapnya
Detail Buku