Gramedia Logo
Product image
Product image
Trinity

The Naked Traveler Part 2: 1 Year Round The World Trip

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Deskripsi
The Naked Traveler Part 2: 1 Year Round The World Trip adalah buku perjalanan trip pada tahun 2003 sampai 2009 yang ditulis oleh Trinity. Dalam buku ini bukan hanya menceritakan perjalanan tripnya saja, penulis juga menuliskan tentang nama yang menjadi semacam personal branding blognya; the naked traveller yang sering disalah tafsirkan oleh orang-orang karena dianggap berbau porno. Padahal penulis sengaja menulis nama itu agar eye-catching dan juga ear-catching. Penulis ingin menampilkan tulisan perjalanan naked alias ‘jujur, apa adanya’. Baginya, selama ini tulisan perjalanan di media kebanyakan isinya tentang yang indah-indah saja. Seperti brosur yang menggunakan kalimat yang berbunga-bunga dan foto-foto hasil rekayasa digital agar pembaca tergerak untuk mengunjungi suatu tempat. Padahal travelling tidak selalu enak dan nyaman. Suatu tempat tidak selalu indah dan bagus. Kenangan perjalanan yang paling penulis ingat bukanlah kenangan keindahan arsitektur suatu bangunan atau putihnya pasir putih pantai, melainkan pesawat yang delay atau orang lolal yang tidak ramah. Pengalaman yang sering tidak terduga saat melakukan perjalanan adalah jauh lebih berwarna. Selain itu, penulis juga memberitahukan keuntungan dari jalan-jalan, yakni dapat mempelajari sejarah dunia, belajar bahasa asing, mengetahui rasa makanan khas dari berbagai daerah dan Negara, memiliki pemikiran yang open minded dan sabar. Sinopsis Cerita setahun jalan-jalan keliling dunia Trinity belum berakhir serunya! Masih ada Kolombia, Kuba, Jamaika, Meksiko, Guatemala, dan lain-lain yang menanti. Apa saja sih yang seru di The Naked Traveler: 1 Year Round The World Trip Part 2 ini? Bersiaplah untuk berdebar-debar menyusup ke pusat kartel Kolombia, nyekar ke makam Che Guevara di Kuba, bertamu ke rumah Bob Marley di Jamaika, diving di gua suku Maya di Meksiko, hingga meluncur di air terjun di Guatemala. Selain petualangan Trinity ke tempat-tempat yang eksotis itu, kita juga akan disuguhi berbagai cerita yang mengharu biru. Dalam satu tahun, menginap di berbagai hostel dan naik bus dengan bermacam kondisi, dipaksa cepat beradaptasi dengan bahasa yang asing di telinga, dan mengatur menu makan sehemat mungkin, tentu bukan perkara yang mudah. Namun, bukan Trinity namanya kalau tak berhasil mengubah situasi sulit jadi penuh gelak tawa.
Detail Buku