Semua manusia pasti ingin bahagia. Demi mencapai kebahagiaan, berbagai cara dilakukan manusia untuk meraihnya. Upaya meraih kebahagiaan ini mendorong kita untuk bekerja (bahkan sampai larut malam), jatuh cinta, menonton stand-up komedi, pergi ke terapis, mengejar obsesi, berburu kekayaan, dan meraih kesuksesan. Tetapi, dengan melakukan semua itu, apakah kebahagiaan bersifat abadi atau hanya sementara? Dan apa hubungan kebahagiaan dengan otak? Dalam buku The Happy Brain ini, Dean Burnett akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, serta banyak pertanyaan penting lainnya, dari perspektif neuro-science. Dengan pendekatan teori-teori mutakhir mengenai ilmu emosi, penulis mewawancarai berbagai kalangan guna mengumpulkan pengalaman para narasumber, seperti pakar hubungan, psikolog, komedian, artis, jutawan, dan hampir semua profesi yang terlibat. Hal ini dilakukan penulis dalam upaya untuk mengungkapkan apa yang membuat happy dometer manusia berdetak. Penulis juga menyelipkan humor yang cerdas dan mencerahkan dalam tulisannya agar pembaca tidak jenuh. Buku yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Pustaka Alvabet pada tahun 2019 ini mengeksplorasi aspek menarik dari ilmu saraf modern dan menawarkan wawasan yang menghibur tentang apa maknanya menjadi manusia. Secara sederhana, buku motivasi ini membahas ilmu tentang sumber kebahagiaan, alasan mengapa manusia membutuhkan kebahagiaan, dan bagaimana cara meraih kebahagiaan. Dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti, buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan, terutama mereka yang ingin mencapai kebahagiaan.