Ibn Rusyd
Tahafut At-Tahafut: Sanggah Atas Tahafut Al-Falasifah Al-Gha

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Tahafut at-Tahafut (bahasa Indonesia: Kerancuan dari Kerancuan) adalah sebuah risalah filsafat Islam penting yang ditulis oleh filsuf polimatik muslim Ibnu Rusyd di abad pertengahan dimana didalamnya sang penulis mempertahankan penggunaan pemikiran aristotelianis dalam pemikiran Islam. Risalah ini ditulis dengan gaya dialog antara sang penulis dengan klaim-klaim dari Imam Al-Ghazali yang termuat dalam kitab Tahafut al-Falasifah yang ditulis satu abad sebelumnya, dimana Imam Al-Ghazali mengkritik pemikiran neoplatonis yang digunakan oleh filsuf muslim seperti Ibnu Sina dan Al-Farabi. Risalah ini awalnya ditulis dalam Bahasa Arab, lalu kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa. Risalah ini dianggap sebagai tulisan penting dari Ibnu Rusyd; dimana didalamnya ia mencoba untuk membentuk keselarasan antara iman dan filsafat.
Segera dapatkan bukunya di Gramedia!
Sinopsis
Ibn Rusyd atauAbû al-Walîd Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd al-Qurthubî (1126-1198 M)—yang di Dunia Barat Latin lebih dikenal dengan nama Averroes—adalah seorang filosof besar terakhir dan paling berpengaruh dalam Islam pada abad ke-12 M.Ia adalah juga komentator paling ilmiah dan paling cermat atas filsafat Yunani, khususnya pemikiran filosofis Aristoteles.Ia hidup dalam periode unik sejarah intelektual Islam dan Barat-Kristen.Dalam kurun waktu itu, minat pada filsafat dan teologi memudar di Dunia Islam dan justru mulai tumbuh pesat di Dunia Kristen Latin.Tepat 15 tahun sebelum kelahiran Ibn Rusyd, Imam Al-Ghazâlî (1058-1111 M)—sang sufi-filosof dan kritikus besar filsafat Islam—wafat sesudah melancarkan serangan dan gempuran telak atas filsafat Neoplatonisme Muslim melalui karyanya berjudulTahâfut al-Falâsifah.
Buku di tangan pembaca ini adalah terjemahan utuh dan lengkap dari Tahâfut at-Tahâfut karya Ibn Rusyd. Inilah Sanggahan, respons, dan kritik-balik Ibn Rusyd atas Tahâfut al-FalâsifahAl-Ghazâlî.Boleh dikata, Ibn Rusyd terlibat dalam “polemik filosofis” dengan Al-Ghazâlî (sebagai lawan debat anumerta) dalam khazanah dan sejarah filsafat Islam. Pengaruh pemikiran Ibn Rusyd atas kebangkitan-kembali intelektualisme filosofis di dunia Islam sesudahnya dan juga di Eropa-Barat selama Abad Pertengahan dan Zaman Renaisans—boleh dikata—sangat besar dan signifikan.
Di atas semuanya itu, bagi Ibn Rusyd, agama dan filsafat sebenarnya tidak perlu saling dibenturkan dan dipertentangkan. Keduanya bisa berjalan seiring, selaras, dan bersifat komplementer satu sama lain. Akhirnya, untuk sidang pembaca, selamat “mengunyah” isi buku ini dan menyantap “hidangan berat” pemikiran filosofis Islam dengan kandungan “gizi intelektual” yang tidak tanggung-tanggung ini!
Baca Selengkapnya
Detail Buku