Asma Afsaruddin
Tafsir Dekonstruksi Jihad & Syahid

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Kata "jihad", yang secara generik bermakna "bersungguh-sungguh", dewasa ini telah diselewengkan menjadi bermakna perang, bahkan terorisme. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Buku ini melacak sejarah konsep "jihad" secara diakronis/histori oleh para penafsir, yang berevolusi dari masa ke masa. Konsep "jihad" bukan hanya dimaknai secara tekstual di ruang vakum, namun bertumbuh kembang di ruang sosial yang berjalin kelindan dengan kepentingan dan kekuasaan. Hal tersebut tentu tidak lepas dari berbagai kekerasan atas nama agama dan kemudian diklaim sebagai bentuk "jihad". Kita lihat di semanjung Arabia dan negara-negara padang pasir yang porak-poranda karena seruan "jihad" (yang bisa jadi) salah makna.
Menurut Asma, pergeseran makna tersebut tidak bisa dilepaskan dari keadaan sosial dan politik yang terjadi pada setiap masa. Pergeseran makna "jihad" bermula tentu saja setelah wafatnya Nabi dan keempat sahabat penerusnya. Mufassir, perawi, cendikia, dan tentu saja penguasa adalah orang-orang yang mempunyai peranan penting dalam evolusi makna "jihad" tersebut. Karena di tangan mereka, kata "jihad" dalam teks-teks agama kemudian ditafsirkan sesuai dengan 'kebutuhan'. Asma menyebut bahwa evolusi makna "jihad" justru sudah ada pertama kali saat peristiwa Karbala, saat itu Muawiyah menggunakan teks-teks agama (hadis) untuk menggelorakan perang terhadap Sayidina Husein. Dan yang terjadi kemudian adalah belasan rombongan Sayyidina Husein diserang dengan brutal oleh Muawiyah dan pasukannya.
Baca Selengkapnya
Detail Buku