Gramedia Logo
Product image
Product image
Totok S. Wiryasaputra

Strategi Psikoterapi & Konseling Antarbudaya

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Format Buku
Deskripsi
Psikoterapi dan konseling berasal dari budaya Barat mengandung bias budaya kaum laki-laki, berkulit putih, individualistik, dan merasa superior. Kebatinan itu membuat psikoterapi dan konseling sangat individualistik, terlalu klinis, dan tidak peduli keragaman budaya dan sistem sosial. Gerakan perjuangan persamaan hak tahun 1960-an mendorong psikoterapi dan konseling mengkaji strategi monobudaya dan munculah strategi multibudaya, lintas-budaya, dan antarbudaya. Titik balik itu juga melahirkan strategi yang mengaitkan kesehatan mental dengan keadilan sosial dan spiritualitas. Mengingat keragaman budaya Nusantara, penulis berpendapat strategi psikoterapi dan konseling antarbudaya adalah paling tepat. Untuk menjawab tantangan ahli yang melihat “dependent self-image” dan “independent self-image” secara dikotomis, penulis mengusulkan “interdependent self-image”. Dalam memantapkan argumentasinya, penulis membahas pengertian, prinsip dasar, tujuan, pendekatan integratif, kompetensi, dan pendidikan konselor antarbudaya. Rupanya belum ada literatur berbahasa Indonesia yang mengupas tuntas topik-topik di atas. Dalam perspektif kebudayaan, tidak ada monopoli asal-usul pendampingan dan psikoterapi/ konseling. Agama dan kepercayaan tertentu yang ada di bumi ini tidak dapat melakukan klaim bahwa asal-usul pendampingan dan psikoterapi/ konseling berasal dari kelompok dan hanya menjadi miliknya. Tugas kita menunjukkan bahwa pendampingan dan psikoterapi/ konseling adalah bagian utuh dari setiap budaya. Dengan demikian, teori dan praktik psikoterapi serta konseling kita seharusnya lebih peka terhadap budaya. Dalam praktik pendampingan dan psikoterapi/konseling, kita bisa memanfaatkan dan memberdayakan semaksimal mungkin sumber daya dari setiap budaya. Penamaan dan cara melakukan pendampingan dan psikoterapi/konseling setiap budaya mungkin berbeda. Kelompok umat beragama tertentu memiliki kekhasan dalam pendampingan dan psikoterapi/konselingnya, tetapi, setiap kelompok tidak dapat melakukan klaim bahwa pendampingan dan psikoterapi/konseling hanya menjadi miliknya. Pendampingan dan psikoterapi/konseling milik kita bersama sebagai keluarga manusia. Tahun Terbit : Cetakan I, 2023
Detail Buku