Asti Musman
Stoik Orang Jawa : 100 Nafsu yang Perlu Dilawan dengan Stoik Orang Jawa

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Orang Jawa suka menggunakan pola pikir simbolik yang menjadi pijakan untuk berpikir positif. Orang Jawa jarang ngeblak (terbuka atau terlihat jelas) ketika berpikir sesuatu sehingga memerlukan perenungan yang dalam. Sepanjang hidup manusia Jawa selalu berada di arena peperangan Bharatayuddha (Jihad) antara kekuatan nafsu positif (Pandawa Lima) melawan nafsu negatif (100 pasukan Kurawa). Perang ini berlangsung di medan perang yang bernama "Padang Kurukshetra" (ati/batin).
Peperangan yang paling berat sejatinya adalah perang di jalan kebenaran yaitu melawan hawa nafsu,!
Manusia terdiri atas bagian batiniah dan lahiriah. Bagian batiniah adalah rohnya, sukma atau pribadinya. Bagian ini mempunyai asal-usul dan tabiat ilahi. Maka dari itu, batin merupakan kenyataan yang sejati. Bagian lahir dari manusia adalah badan dengan segala hawa nafsu dan daya-daya rohanı. Badan merupakan wilayah kerajaan rohnya. Itulah dunia yang harus dikuasainya.
Bila manusia dapat menguasai dunia kecil, yaitu dirinya sendiri, maka dia telah menjadi seorang Kesatria Pinandita, seorang braja pahlawan merangkap pendeta dan pujangga yang maklum akan hal-hal yang rahasia. Dalam dirinya sendiri telah
tercapai kesatuan: seperti batinnya mempunyai asal-usul Ilahi, badannya mengalami proses spiritualisasi, berkembang menjadi roh llahi dan telah dimulai suatu perkembangan harmonis.
Jadi, setiap orang sesungguhnya mampu mengendalikan hawa nafsunya jika nilai-nilai spiritual telah terserap dalam batinnya. Persoalannya, maukah kita menyerap nilai-nilai Ilahi yang menjadi "jiwa murni" tiap manusia? Tidak perlu menunggu mendapatkan "petunjuk" atau hidayah untuk meraih pengendalian nafsu kita, asalkan memiliki tekad untuk meraihnya.
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, 2023
Baca Selengkapnya
Detail Buku