D. Zawawi Imron
Soto Sufi dari Madura

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Meski punya rumah yang apik dan teduh, D. Zawawi Imron adalah seorang yang suka atau dipaksa berkelana. Karenanya dia banyak bertemu dan berkenalan dengan orang dengan berbagai ragam perilakunya.
Kebiasaan lain penyair pemegang rekor pencipta puisi termahal ini, ialah membagi kekayaannya kepada orang lain. Salah satu kekayaannya yang dibagikan kepada kita sekarang ini adalah hasil ‘pengelanaan’nya. Cerita-cerita sangat pendek tentang manusia, tentang kita.
Dari yang sederhana, Zawawi pun menyuguhkan secara sederhana, nilai-nilai yang tidak sederhana. Meskipun ada juga yang boleh disebut tidak sederhana seperti dalam Hakikat Bunga dan Tabligh.
Seperti diketahui, D. Zawawi Imron aslinya adalah penyair. Penyair alam yang hidup dan akrab kalau tidak menyatu dengan alam. Rata-rata puisinya, jika lukisan, ibarat lukisan-lukisan Picasso. Terlalu dalam untuk orang awam. Namun seperti diketahui pula, Zawawi sangat akrab kalau tidak menyatu dengan orang-orang awam. Maka saya menduga, dia ingin membagi ‘kekayaan’nya tidak hanya kepada dirinya sendiri dan orang-orang khas semisalnya, tapi juga ‘orang-orang awam’. Maka sebagai penyair, dia hanya bersyair. Selebihnya, dia adalah da’i, baik secara lisan maupun tulisan seperti melalui buku Soto Sufi-nya ini.
—K.H. A. Mustofa Bisri
Tentang Penulis
D. Zawawi Imron lahir di Desa Batang-Batang, ujung timur Pulau Madura. Lahir di tengah keluarga petani yang sederhana. Pendidikan formal yang pernah ditempuh hanya Sekolah Rakyat (sekarang: Sekolah Dasar). Kemudian belajar di Pesantren Lambicabbi, Kecamatan Gapura, Sumenep selama 18 bulan. Sesudah itu mengajar di Madrasah Ibtidaiyah di desanya sambil terus otodidak.
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, November 2023
Baca Selengkapnya
Detail Buku