Pandangan Soepomo tentang paradigma konstitusi mengalami pertumbuhan. Ia bukanlah pemikir hukum statis, melainkan filsafat hukumnya terbuka bagi segala kaidah pemikiran modern, utamanya dengan ide-ide demokrasi dan hak asasi manusia. Namun ia tetap mempertahankan semangat kebatinan adat sebagai sumber material rekonstruksi konstitusi yang hidup di dalam sanubari rakyat Indonesia. Sebagai Ketua Perancang Hukum Dasar terhitung dari 11 Juli 1945 terlibat dalam penyusunan Konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Konstitusi Sementara tahun 1950, terakhir pada tanggal 29 Agustus 1958 beliau diangkat menjadi anggota panitia negara urusan konstitusi, pemikiran, Soepomo mengalami pertumbuhan. Bagi anda para penstudi hukum, sejarah buku ini memberikan sebuah pengetahuan yang mendalam tentang sosok maupun pemikiran Soepomo. Pikiran Soepomo berbekas pada sejarah perdebatan penyusunan konstitusi. Tapi konstitusi kita menganut paham kedaulatan rakyat. Paham integralistik adalah dalil orde baru untuk memberi dasar politik otoriter. Buku ini adalah bacaan wajib bagi siapapun yang ingin melihat konteks hubungan antara konstruksi pikiran konstitusi dan konstruksi politik pada masanya. Rocky Gerung, Dosen Filsafat Universitas Indonesia. Buku ini adalah hasil penelitian yang dilaksanakan oleh anak-anak muda yang menyajikan lika-liku kehidupan dan pergulatan tafsir pemikiran Soepomo sangat menarik untuk dibaca dan ditekuni, Mella Ismelina, Guru Besar dan Dekan Fakultas Hukum Islam Bandung. Detail produk Jumlah Halaman : 348 Penerbit : Thafa Media Penulis : Jimly Asshiddiqie Tanggal Terbit : 10 Mar 2015 Berat : 0.4000 Kg Isbn : Xxx Lebar : 14 Cm Bahasa : Indonesia