Pitoyo Amrih
Sisi Gelap Gatotkaca
Format Buku
Deskripsi
“Kedua tanganku ini berlumuran darah, Resi.”
Kesatria paling tangguh di Dunia Wayang ini merupakan putra dari garis Pandawa yaitu Bima dan Raksasa bernama Arimbi. Kelahirannya telah dinantikan para Dewa untuk melindungi mereka dari berbagai serangan yang membahayakan negeri Jonggring Saloka. Untuk menunaikan tugas tersebut, Gatotkaca sudah diberikan berbagai kesaktian. Tak ada senjata yang bisa melukai kulitnya. Kecuali satu, tombak Konta Wijayadanu.
Terus-menerus menumpahkan darah musuh, perlahan membuat sisi manusianya rapuh. Gatotkaca tidak mungkin mengabaikan kesedihan ketika menyaksikan kematian demi kematian yang dia sebabkan sementara tugas melindungi wilayah Amarta dan Dwarawati tidak ada habisnya bahkan hingga Perang Baratayudha berlangsung di Padang Kurusetra.
Tetapi, dia tak punya pilihan lain. Gatotkaca tak mungkin berhenti di tengah jalan.
Kisah kolosal Harjunasasra, Ramayana, Mahabarata, dan Baratayudha sampai zaman keemasan Parikesit adalah sebuah kisah karya pujangga yang selalu menakjubkan. Kisah Dunia Wayang yang dapat membuat kita selalu bercermin dan mawas diri. Pertama kali dituliskan oleh pujangga India, kemudian pujangga-pujangga Jawa, Mpu Kanwa, Mpu Prapanca, Mpu Sedah, dan Mpu Panuluh, para Wali dan sastrawan Kerajaan Mataram, menuliskannya kembali dalam versi Jawa. Adalah kisah kehidupan Dunia Wayang yang seperti juga kita manusia, selalu saja bertemu kebaikan dan keburukan, kebijakan dan ketamakan. Bertutur tentang kehidupan lebih dari sepuluh generasi, ribuan tokoh dan karakter. Tempat berinteraksinya beberapa ras atau bangsa, bangsa Dewa, bangsa Manusia, bangsa Ular, bangsa Kera, bangsa Samudra, bangsa Raksasa, bangsa Gandarwa, bangsa Jin, bangsa Banaspati, yang kesemuanya hidup dalam satu dunia, Dunia Wayang.
Tentang Penulis
Pitoyo Amrih, sejak usia sekolah dasar, kisah-kisah wayang memberikan obsesi tersendiri kepadanya. Ratusan karakter Ramayana dan Mahabarata seakan hadir dalam kehidupan kesehariannya. Membuatnya selalu memimpikan untuk bisa secara imajiner menjelajahi kehidupan di Dunia Wayang, menyelami setiap kepribadian karakter di dalamnya. Sejak usia sekolah dasar, sering kali harus melewatkan waktu semalam suntuk duduk tepat di belakang seorang dalang wayang kulit, hanya untuk mencoba mengerti mengapa. Mengapa sifat dan karakter tokoh Dunia Wayang itu begitu menganalogikan watak orang-orang di sekitar kita.
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2023
Baca Selengkapnya
Detail Buku