Tempo
Sjam: Lelaki dengan Lima Alias

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
G30S PKI dilatarbelakangi oleh dominasi ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (NASAKOM) yang berlangsung pada saat era Demokrasi Terpimpin diterapkan, yaitu pada tahun 1959-1965 di bawah kekuasaan Presiden Soekarno. Hal lain yang menyebabkan menguatnya gerakan tersebut adalah ketidakharmonisan hubungan anggota TNI dan PKI. Ketidakharmonisan ini kemudian muncul di antara keduanya. Selain itu, desas-desus Kesehatan Presiden Soekarno juga turut menjadi latar belakang pemberontakan G30S PKI.
Dua tahun setelah aksi berdarah Gerakan 30 September, Sjam Kamaruzaman baru muncul di depan publik. Ketika itu, Juli 1967, ia menjadi saksi dalam pengadilan Sudisman, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia. Sebelumnya ia hanya bayang dalam halimun: keberadaannya setengah dipercaya, setengah tidak. Biro Chusus, badan rahasia PKI yang dipimpinnya, semula diduga hanya khayalan tentara untuk memudahkan Soeharto memusnahkan partai komunis itu.
Namun Sjam membenarkan semua tudingan. Ia mengaku memimpin Biro Khusus dan merencanakan aksi rahasia G30S. Sebagai orang yang bertugas mempengaruhi anggota tentara agar mendukung PKI, ia punya akses ke kalangan militer. Seorang putranya mengenang bagaimana di penjara Sjam menempati sel yang besar serta diizinkan memiliki uang satu tas penuh untuk memenuhi segala kebutuhan. Siapakah Sjam, lelaki dengan lima nama alias itu? Adakah ia agen ganda atau sekadar pengikut Ketua PKI D.N. Aidit yang setia? Buku ini menceritakan bagaimana G30S PKI ini bisa terjadi dari sudut pandang yang berbeda.
Baca Selengkapnya
Detail Buku