Pak Gangsir ingin menjadi pemalas sepanjang masa di negeri Sang Prabu Indrabuwana. Tidak perlu bekerja, apalagi berpanas-panas menanam padi. Ia bersama Si Gangsir, anaknya, pun mengatur siasat berpura-pura menjadi juru ramal mumpuni. Namun, sial bagi Pak Gangsir! Keahlian palsunya itu ketahuan Prabu Indrabuwana. Pak Gangsir harus menggantikan juru ramal istana yang baru saja dihukum mati karena ramalannya salah. Nah! Akankah Pak Gangsir bernasib sama dengan juru ramal sebelumnya? Atau ia akan selamat oleh kemujuran yang tidak terduga? Saatnya berkenalan kembali dengan karya sastra klasik semasa kecil dari penulis-penulis ternama Indonesia. Suasana klasik yang dipertahankan akan membawamu kembali ke masa ketika karya ini sedang berjaya. Prolog: Kerajaan Sang Prabu Indrabuwana terkenal di seluruh jagat sebagai kerajaan yang rakyatnya rajin bekerja. Tidak, tidak semua. Semua kurang dua, sebab Pak Gangsir dan Si Gangsir adalah dua orang yang termalas di antara seluruh pemalas. Pak Gangsir berbadan gemuk, bundar, tiduran di bawah pohon beringin di tepi hutan. Ia selalu ditemani oleh Si Gangsir, anaknya. Bagaimanapun Mak Gangsir menyuruh suaminya bekerja, tak pernah berhasil. Profil Penulis: Djokolelono adalah penulis yang telah menghiasi khazanah kesusastraan Indonesia sejak lama. Tulisannya telah menghiasi fantasi banyak pembaca lintas usia. Terlontar ke Masa Silam hanyalah satu dari sekian banyak karyanya yang melegenda. Ia dikenal baik sebagai penulis serial Astrid, serial aksi petualangan yang masyhur pada era 1980-an, yang juga diterbitkan kembali dalam Seri Klasik Semasa Kecil ini. Di samping itu, ia juga banyak menerjemahkan karya penulis internasional dan membawanya ke hadapan pembaca Indonesia. Kini, Djokolelono membaktikan seluruh waktunya untuk menulis, setelah sekian tahun bergelut di dunia periklanan.