Layaknya tulisan penulis Amerika Latin terkenal Eduardo Galeano, pendongeng adalah seseorang yang tak terlihat namun tak terhapuskan dari kenangan. Dengan cerita, maka cinta dan luka akan terus mengikuti jejak sejarah, peradaban, dan menyusuri kehidupan. Manusia akan selalu mencari jejak. Temukan cerita-cerita magis dan sarat dengan nostalgia karya Anton Kurnia dalam buku antologi cerpennya yang berjudul Seperti Semut Hitam yang Berjalan di Atas Batu Hitam di Dalam Gelap Malam. Sinopsis Buku Dengan gaya berceritanya yang unik, Anton Kurnia menciptakan cerita-cerita yang penuh dengan kenangan. Narasi Anton Kurnia dalam buku ini mengungkap memori dan kesaksian yang dikemas dalam permainan hiperteks dan intertekstual, serta referensi ke berbagai permata khazanah budaya dunia, seperti musik, sinema, dan sepak bola. Secara jelas dan efisien, tetapi terkadang mengejutkan, Anton mengajak pembaca untuk melakukan perjalanan melalui labirin kenangan dan pengalaman karakter dalam cerita yang sering mencampur realisme dengan citra magis. Karya ini akan mengajak Anda merasakan pengalaman cerita yang berbeda. “Cerita-cerita yang ditulis Anton Kurnia dalam Seperti Semut Hitam yang Berjalan di Atas Batu Hitam di Dalam Gelap Malam ini seperti musik klasik. Strukturnya jelas dan banyak perniknya. Seperti solo piano Chopin atau Erik Satie. Kadang berakhir dengan penekanan tertentu, kadang juga tidak, karena sensasi alur bukanlah masalahnya, melainkan pengungkapan kenangan.”—Seno Gumira Ajidarma, sastrawan dan Rektor Institut Kesenian Jakarta Daftar Isi - Bonus dalam paket: - Informasi lain: Format: Soft Cover Penulis: Anton Kurnia Tahun terbit: Mei 2019 ISBN: 9786023917259 Penerbit: Diva Press Jumlah halaman: 128 Bahasa: Indonesia Genre: Sastra, Kumpulan Cerpen Berat: 0.150 kg Lebar: 14.0 cm Panjang: 20.0 cm