Gramedia Logo
Product image
Wardiman Djojonegoro

Sejarah Ringkas Pengeran Diponegoro

Format Buku
Deskripsi
Sejarah ringkas ini ditulis untuk mengisahkan riwayat hidup Pangeran Diponegoro (1785-1855) dan latar belakang Perang Jawa (1825-1830) berdasarkan data dari berbagai sumber Jawa dan Belanda; pustaka dan berbagai babad, khususnya Babad Diponegoro; dan terakhir, dari buku Peter Carey, Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785-1855. Banyak data yang dipetik dari Babad Diponegoro, buku ini merupakan sebuah autobiografi yang ditulis selama 9 bulan (Mei 1831-Februari 1832) oleh Pangeran Diponegoro sewaktu diasingkan di Manado (1830-1833). Diponegoro menuliskan autobiografi agar anak-anaknya mengetahui sejarah sebenarnya dan mengalami persentuhan dengan sejarah serta tradisi Jawa dalam pengasingan. Babad setebal 1.170 halaman yang dinamakan Babad Diponegoro tersebut ditulis dalam bentuk tembang macapat yang waktu itu sedang berkembang. Sejarah ditulis oleh pemenang dan ini terjadi pada penulisan sejarah Pangeran Diponegoro, pemimpin Perang Jawa, Para sejarawan Belanda, pemenang perang kolonial masa itu menulis buku sejarah berdasarkan versi mereka bahwa Diponegoro berperang mengangkat senjata karena tidak diberi takhta sebagai sultan. Penggambaran yang tidak benar dan merendahkan Pangeran Diponegoro ini ternyata diambil begitu saja oleh sejarawan dunia. Sejarawan Belanda melihat Perang Jawa sebagai salah satu episode dari rangkaian perebutan takhta kerajaan-kerajaan di Jawa. Namun, para penulis Belanda itu tidak menganalisis latar belakang kejadian sosial, politik, dan agama menjelang 1825 (awal perang) dan latar belakang kehidupan Diponegoro itu sendiri. Buku ini dibuat dengan tujuan untuk meluruskan sejarah Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa.
Detail Buku