Banyak orang yang meneteskan air mata saat membaca baris-baris buku ini, banyak orang yang tersentuh hatinya setelah mencerna kalimat demi kalimat buku ini, kekuatan hati juga bisa menggetarkan hati. Sesuatu yang lahir dari hati bisa menggerakkan ribuan, bahkan jutaan orang. Inilah yang dilakukan Edi Sutisna, penulis buku ini. Siapa Edi Sutisna? Dia bukan siapa-siapa. Bukan ustaz yang terkenal, apalagi selebritis. Juga bukan orang kaya yang berlimpah harta benda. Tapi dia memberi makan ratusan orang miskin. Dia juga menyumbangkan uang dan makanan untuk ribuan anak yatim. Itu juga memenuhi kebutuhan banyak orang jompo. Apa yang istimewa darinya? Di tengah kesulitan hidup, dia malah memberikan semua yang dia miliki. Selain itu, ia dapat menggerakkan banyak orang lain untuk mengimbangi kecepatannya yang luar biasa. Dia menggerakkan orang dengan kekuatan hatinya, bahkan saat menulis buku ini. Edi Sutisna menulisnya dengan sepenuh hati. Tulisannya memiliki kemampuan menggugah emosi. Menjawab masalah dasar kehidupan. Terkadang kita merasa malu dengan apa yang telah kita lakukan selama ini. Malu lalu berlutut dihadapan Allah SWT. Sama dengan Sedekah Membabi Buta (SMB) 1, 2 dan 3 yang inspiratif dan menyentuh. Di Buku SMB Jilid 4 ini, Edi Sutisna mengajak kita untuk memerangi setan yang menghalangi kita untuk menjadi makhluk Allah yang lebih baik dan calon penghuni surga, termasuk menjadi penghuni surga melalui sedekah terbaik yang menjadi solusi hidup sekaligus “riil bisnis” dengan Allah. Penulis mengingatkan kita, ikhlas bersedekah bukan berarti tidak mengharapkan balasan. Berharap balasan dari manusia boleh jadi mengurangi mengurangi keikhlasan bersedekah. Tapi berharap balasan dari Allah justru itu menjadi satu kesempatan untuk kita sebagai hamba yang lemah meminta kasih sayang dan bantuan pada Sang Pencipta. Bahasanya sederhana sehingga mudah dipahami. Pokoknya SMB 4 ini cocok banget buat orang yang sering sedekah. Yang belum sedekah dan masih jarang sedekah juga apalagi. SMB 4 juga cocok banget buat yang lagi galau, bingung mau berbuat apa lagi biar hati jadi lebih tenang.