Pagi ini, Elia mengepang rambutnya dan menyimpulkan pita merah di ujung kepangnya seperti biasa. Hatinya tak pasti, antara yakin dan ragu dengan rencananya pagi ini. Rencana untuk membuat pujaan hatinya bisa memperhatikannya dan menjadi pacarnya. Setelah keberhasilan usahanya yang super-kerasnya yakni belajar mati-matian untuk bisa memasuki kelas unggulan agar bisa bersama Bagas di kelas tersebut. Kali ini adalah langkah selanjutnya adalah untuk merebut hati Bagas. Tak ia mungkiri. Ia sangat ragu dan takut semuanya akan sia-sia bahkan akan mempermalukan dirinya. Mengingat Bagas adalah cowok populer, ketua kelas unggulan, tinggi, tampan, dan kaya namun sadis. Ya, Bagas tidak hanya terkenal dingin dan selalu menolak cewek yang menyatakan perasaan padanya dengan cara yang sadis. Demi cintanya pada Bagas, Elia rela belajar mati-matian untuk masuk di kelas unggulan supaya bisa satu kelas bersama Bagas- cowok popular yang biasa menolak cinta wanita dengan cara yang sadis. Setelah berhasil memasuki kelas favorit tersebut, Elia mulai meragukan keputusannya dan kembali mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Elia keluar dari kelas unggulan dan masuk ke kelas buangan berharap mempunyai kehidupan baru, sahabat dan teman-teman baru dan tentunya tanpa pikiran tentang Bagas. Di sanalah dia bertemu dengan Arsen, sang ketua kelas buangan. Apakah Elia bisa melupakan Bagas? Bagaimana perasaan Bagas yang sebenarnya pada Elia?