Ruhaeni Intan
Seakan Bisa Dipisahkan

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Karena aku telah membenci ibu, aku berhenti belajar darinya. Aku berhenti mendengarkan nasihat ibu, aku berhenti menuruti permintaannya, dan aku berhenti menghiraukannya. Aku seharusnya menyayangi ibu seperti ibuku juga menyayangi ibunya. Seperti ayahku menyayangi ibunya. Seperti teman-temanku menyayangi ibunya masing-masing. Tetapi siapa yang bisa menghentikan pikiran seorang anak yang diam-diam ingin meninggalkan ibunya? Tidak peduli, sekalipun pikiran itu amatlah berdosa.
***
Sofia protes kepada ibunya yang selalu mengalah, dan membiarkan ayahnya perlahan-lahan merusak kenyamanan rumah. Sofia kabur untuk hidup sendiri di kota lain. Selama hidup jauh dari rumah, Sofia diingatkan akan banyak hal. Perihal makna keluarga dan ikatan keluarga yang tampak tipis dan mudah koyak, tetapi sejatinya susah untuk dipisahkan.
Prolog:
Ibu mengajariku banyak hal sejak aku kecil sampai sekarang. Ibu menunjukkan kepadaku apa beda sundal dan maling. Dasar sundal cilik! Kata ibu ketika aku sembunyi-sembunyi memakai lipstiknya. Sebaliknya, ketika aku ketahuan mencoba kopi ayah diam-diam, ibu bilang, Lailahaillallah, dasar maling! Saat aku mendapat nilai buruk di sekolah, aku belajar mengenali perbedaan antara sapi dan kerbau. Otakmu lamban seperti sapi! Ibu menyuruhku belajar dengan giat agar hidupku tidak berakhir sebagai kerbau yang berkubang dalam lumpur. Aku belajar banyak hal dari ibu. Sayangnya, aku tetap membenci ibuku.
Profil Penulis:
RUHAENI INTAN HASANAH lahir di Pati, 30 April 1995. Dia lulus dari pendidikan vokasi D3 Administrasi Bisnis, tetapi tidak pernah berhasil menggunakan ijazahnya untuk mencari kerja dan justru terjerumus menjadi penulis. Bukunya yang telah terbit Arapaima (Buku Mojok, 2019) dan Mereka yang Tidak Berbahagia (Buku Mojok, 2019) yang ditulis bersama Robby Julianda. Cerita pendeknya dapat ditemukan dalam antologi bersama Museum Teman Baik (Post Press, 2024) dan Tank Merah Muda: Cerita-Cerita yang Tercecer dari Reformasi yang terbit di bawah lisensi Creative Commons pada 2018 bersama Perkawanan Perempuan Menulis.
Baca Selengkapnya
Detail Buku