Dialek adalah bahasa yang berbeda yang digunakan oleh sekelompok orang pada tempat atau waktu tertentu. Bahasa Jawa memiliki beberapa dialek, salah satunya dialek Banyumasan. Menurut M. Koderi (salah seorang ahli budaya dan bahasa Banyumasan), kata Bandhek secara morfologis berasal dari kata Gandhek yang berarti utusan (orang yang diperintah), dan merupakan bagian dari wilayah Banyumasan yang berarti utusan dari raja dikirim ke Para utusan ini tentu menggunakan gaya Jawa standar (Surakarta/Yogyakarta) yang berbeda dengan Banyumasan. Dialek Jawa Barat memiliki empat sub dialek utama: Daerah Utara (Tegalan), Daerah Selatan (Banyumasan), Daerah Cirebon-Indramayu (Dermayonan), dan Banten Utara. Perbandingan kosakata Banyumasan dengan bahasa Jawa baku Dialek Banyumasan Dialek Jawa Timuran Jawa baku Indonesia agèh agèh, ayo ayo ayo ambring sêpi sêpi sepi batir rèwang, kåncå, baturi (menemani) kåncå teman bae, baen aé waé saja bangkong kodhok kodhok katak bengel ngêlu, mumêt mumêt pusing bodhol rusak rusak rusak Sinopsis Pinter Basa Jawa Dialek Banyumasan merupakan buku teks muatan lokal yang disusun berdasarkan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa Tengah Tahun 2013 yang memuat materi, latihan, dan kegiatan. Dengan buku ini, diharapkan dapat membantu siswa SD/MI mempelajari Bahasa Banyumasan. Detail Format : Soft cover Jumlah halaman : 144 halaman Tanggal terbit : 5 Juli 2019 Penerbit : Penerbit Erlangga Penulis : Ani Widosari Panjang : 25 cm Lebar : 17 cm Berat : 0.21 kg ISBN : 9786024863890 Bahasa : Indonesia