Setiawan G Sasongko
Ramayana: Perang di Alengka Sirnanya Angkara Murka

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Hanoman merupakan putra yang lahir dari rahim Anjana sehingga dinamakan “Anjaneya.” Kelahiran Hanoman sendiri memiliki berbagai versi, mulai dari makanan yang dibuat Raja Dasarata Terbawa oleh Dewa Angin yang bernama Bayu dan jatuh di tempat Anjani sedang bertapa. Setelah Anjani memakan buah itu, lahirlah sosok Hanoman. Sementara versi lain mengatakan bila Dewa Bayu terpesona kecantikan Anjani kemudian ia memeluknya dan Anjani pun marah karena merasa dilecehkan. Namun, Dewa Bayu menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu karena ia memeluk Anjani bukan di badannya, tetapi di dalam hatinya. Bayu juga berkata bahwa kelak Anjani akan melahirkan seorang putra yang kekuatannya setara dengan Bayu dan paling cerdas di antara para wanara.
Dalam cerita series Ramayana: Perang di Alengka Sirnanya Angkara Murka menceritakan mengenai bahwa Rahwana telah menculik Sinta. Kumbakarna dan Wibisana pun meminta agar Sinta dikembalikan kepada Rama. Namun, permintaan itu ditolak, bahkan Wibisana diusir sehingga bergabung dengan pasukan Rama. Untuk merebut kembali istrinya, Rama dan pasukan kera menyerbu Alengka. Mereka membuat jembatan yang membelah laut agar pasukan kera dapat melintas sehingga perang di Alengka terjadi. Pasukan Rama dipimpin oleh Hanoman. Satu per satu pahlawan Alengka pun tewas. Kumbakarna maju ke medan laga dan gugur membela tanah airnya. Demikian juga Megananda, tewas di tangan Laksamana. Akhirnya, si Angkara Rahwana berhadapan dengan Rama. Si sakti yang jahat itu sulit dikalahkan karena ia memiliki ilmu pancasona.
Detail Buku
Penulis : Setiawan G Sasongko
Penerbit : Pelangi
Tanggal Terbit : 18 Agustus 2015
Jumlah Halaman : 32 halaman
Berat : 200 gram
Dimensi (P x L) : 23 cm
ISBN : 978-602-162-755-6
Cover : Soft-cover
Text Bahasa: : Bahasa Indonesia
Baca Selengkapnya
Detail Buku