Ngurah Parsua termasuk penulis yang produktif. Sebagai esais, penyair, cerpenis dan novelis. Ngurah Parsua sudah tidak asing lagi dalam dunia sastra, baik secara regional maupun nasional. Sumbangannya terhadap perkembangan kebudayaan Bali, khususnya dalam pengembangan sastra, pantas diberikan penghargaan. Selain menulis puisi, Ngurah Parsua juga aktif menulis cerpen dan membuat buku. Kebanyakan tulisannya mengangkat isu-isu sosial-budaya. Beberapa kumpulan puisi lain miliknya adalah Sajak-sajak Dukana, Sepuluh Penyair Indonesia Malaysia, Duka Air Mata Bangsa, Bahana di Margarana. Tak hanya puisi, beberapa prosanya yang telah berhasil ia tuliskan adalah Hakikat Manusia dan Kehidupan, Sekeras Baja, Sembilu Dalam Taman, Rumah Penghabisan, Perempuan di Pelabuhan Sunyi, Senja di Taman Kota, dan lain sebagainya. Beberapa karyanya pernah dimuat di Bali Post, seperti Karya Bhakti, Nusa Tenggara, Bali Cuier, Merdeka, Berita Buana, Beritha Yudha, Suara Karya, Sinar Harapan, Simponi, Swadesi, Eksperimen, Srikandi, Suara Pembangunan, Mutu, Arena, Bukit Barisan Minggu Pagi, Prioritas, Suara Pembaharuan, El Horas. Keberhasilan karyanya itu mengarah pada karyanya yang berhasil diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti Bahasa Malaysia dan Bahasa Inggris, yakni puisi “Khabar” dan “Kepada Bali”. Informasi lainnya Judul buku : Puisi Tuhan Jumlah halaman : 150 Penerbit : Lembaga Seniman Indonesia Bali & Buku Arti Tanggal terbit : 4 Juni 2015 ISBN : 9789791145749 Berat : 0.2 kg Lebar : 14.0 cm Panjang : 20.0 cm Bahasa : Indonesia Format : Soft cover