Linguistik adalah tentang komunikasi potensial; pragmatik adalah tentang komunikasi aktual, yaitu komunikasi sebagai interaksi makna, bukan interaksi bentuk -Jumanto Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara konteks di luar bahasa dan maksud tuturan melalui penafsiran terhadap situasi penuturnya. Buku ini akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan, seperti apa perbedaan antara Kamu dan Anda? Apa makna dan pentingnya ucapan Selamat Pagi? Mengapa setiap orang punya muka? Ada muka interpersonal dan muka sosial. Mengapa dan apa perbedaan antara koruptor dan tikus berdasi? Mengapa ada metafora seperti itu? Buku “Pragmatik: Dunia Linguistik Tak Selebar Daun Kelor” membahas juga alasan mengapa perlu kesantunan berbahasa serta teorinya. Kemudian juga menjelaskan perbedaan antara kesantunan dan persahabatan, komunikasi fatis, jarak sosial, analisis wacana, kohesi, koherensi dan konteks, analisis wacana kritis, kritik ideologi serta kritik sosial. Buku karya Jumanto ini juga mengangkat topik lain yang lebih populer di antaranya bahasa bisnis dan periklanan, bahasa dokter dan pasien, bahasa humor, hingga bahasa nama anak. Penggunaan metafora daun kelor sengaja digunakan penulis dalam judul buku ini untuk mengacu ke sesuatu yang sempit atau wawasan yang sempit. Hal ini mengartikan bahwa ilmu linguistik lebih luas dari yang dibayangkan. Penulis lebih suka menggunakan daun kelor daripada katak dalam tempurung karena tidak semua pembaca mau membayangkan katak; namun, mereka mau membayangkan daun kelor. Meskipun bentuk daun kelor tidak ketemu dalam imajinasi mereka, minimal mereka pernah makan sayuran, meskipun bukan sayur daun kelor.