Kuswaidi Syafi`ie
Pohon Sidrah
Deskripsi
Pohon sidrah? judul ini tentu menimbulkan pertanyaan karena frasa ini tidak lazim digunakan dalam bahasa keseharian, tetapi ketika komunikasi estetis menghendaki pencapaian yang sesungguhnya, bahasa puitik tidak pula harus menghindari sepenuhnya hal-hal yang bersifat keseharian. Bukankah pengalaman penyair juga sering, kalau tidak boleh dikatakan selalu, berangkat dari pengalaman keseharian, baik dari personal, sosial maupun yang religius?
Pohon Sidrah memang sebuah kolokasi baru yang tidak (begitu) dikenal di luar wacana puitik. Itulah sebabnya dibutuhkan interleks-interleks tertentu buat ''"memanjat'''-nya, yang bisa berupa karya lain dari penyair yang sama, dan bisa pula biografinya, yakni biografi dan terminologi literer, bukan biografi dalam pengertian curriculum vitae.
Pohon Sidrah adalah ''"orkestrasi pencarian'''. Di dalamnya terkandung makna state of confession penyair sebagai manusia di hadapan Sang Pencipta. Pencarian itu sendiri bermula bukan dari tesis ''"aku berpikir aku ada''', melainkan bertolak pada ''"aku merespons lalu aku ada.'''
***
Siapa yang tidak mengenal KH. Kuswandi Syafi'ie, yang akrab dengan nama Cak Kus, dikalangan mahasiswa Yogyakarta, nama beliau tidaklah asing lagi. Karena gaya beliau yang cukup modernis dalam mensyiarkan ajaran-ajaran Islam, yaitu dengan hadir langsung di Cafe-Cafe tempat anak muda nongkrong. Ini mungkin langkah yang agak menggelitik di mata para misionaris tradisional, karena cara beliau berdakwah cukup anak muda bangat, namun tidak mengurangi sedikitpun nilai-nilai keislaman.
Detail
Penulis
Kuswaidi Syafi`ie
Jumlah Halaman
124
Penerbit
DIVAPRESS
Tanggal Terbit
12 Des 2018
Format
Soft Cover
Berat
0.14 kg
ISBN
9786023916283
Lebar
20 cm
Bahasa
Indonesia
Panjang
14cm
Baca Selengkapnya
Detail Buku