Gramedia Logo
Product image
Product image
Agus Pramusinto

Petaka Gunung Tampomas

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Format Buku
Deskripsi
Kita sering dibangunkan oleh kenyataan bahwa terjadinya kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup ternyata tidak perlu menunggu waktu lebih dari 100 tahun. Demikian juga dengan terjadinya kerusakan tatanan sosial budaya yang bisa mencerminkan telah terjadinya mati budaya. Kisah kehidupan di Gunung Tampomas dan di daerah sekitarnya mencerminkan perubahan kerusakan alam lingkungan dan mati budaya yang mengkhawatirkan akan masa depan kehidupan umat manusia dan seluruh isi di kawasan ini. Makna mati budaya tersebut sebagian tergambar dalam foto pada sampul buku ini. Penulis menguraikan bagaimana kehancuran peradaban di Timur Tengah pada masa lalu dengan menunjukkan contoh 100 Kota Mati di Syria dan kerusakan di Amerika Serikat akibat badai debu pada 1930-an. Kerusakan yang lebih parah bisa terjadi di sekitar Gunung Tampomas. Penulis buku ini mengajukan pemikiran yang disampaikan secara lengkap dan sangat mendetail bahwa kerusakan yang disaksikan saat ini berkaitan dengan perjalanan panjang umat manusia secara global terutama pernah berkembangnya sistem penjajahan secara global sejak tahun 1500an. Dengan menggunakan hasil analisis Kondratieff ke-6, Penulis buku ini menyampaikan pemikiran bahwa periode 60-80 tahun ke depan bangsa-bangsa tropika terutama Indonesia memiliki peluang emas untuk bisa masuk ke trend jangka panjang gerbong siklus masa depan yang sedang meningkat. Peluang tersebut terbuka apabila bangsa Indonesia bisa dan kuat beradaptasi dengan sifat intrinsik iklim tropika, struktur kepulauan dan keanekaragaman hayati serta sosial-budaya yang menjadi sifat intrinsik Indonesia. Untuk itu diperlukan penggalian dan penggalangan agar bisa melahirkan kembali (renaissance) kejayaan masa lalu.
Detail Buku