Gramedia Logo
Product image
Charissa Publisher

Penyelamatan Huruf Lota

Format Buku
Deskripsi
Deskripsi Produk Apakah kamu tahu apa itu aksara Lota? Tidak banyak yang mengetahui apabila di kawasan Nusa Tenggara Timur, khususnya Kabupaten Ende, Pulau Flores terdapat aksara asli daerah tersebut yang disebut dengan Lota. Adapun pengguna terbesar aksara Lota di masa lalu yaitu masyarakat etnis Ende yang beragama Islam. Mereka bermukim di Kecamatan Ende, Ende Selatan, Ende Utara dan Nangapanda. Aksara Lota merupakan turunan langsung dari aksara Bugis. Orang Bugis yang menetap di Ende membawa serta peradaban dan kebudayaannya, termasuk aksaranya. Sejarah mencatat, aksara Lota masuk ke Ende sekitar abad ke-16, semasa Pemerintahan Raja Goa XIV, I Mangngarangi Daeng Manrabia bergelar Sultan Alaudin (1593-1639). Dalam proses adaptasi, aksara Bugis di Ende berkembang sesuai sistem Bahasa Ende dan menjadi aksara Lota. Lota berasal dari kata lontar. Pada mulanya aksara Ende ditulis pada daun lontar, kemudian dalam perkembangannya ditulis di kertas. Bahasa Ende adalah bahasa bersuku kata terbuka. Kata lontar berubah menjadi lota. Bunyi konsonan n pada lon, dan r pada tar hilang. Sinopsis Kornelis dan maria ingin belajar huruf lota tapi mereka bingung ke mana dan pada siapa mereka akan belajar. Mereka ingat bahwa deno bisa huruf lota. Apakah mereka akan belajar dengan deno? Apakah deno mau mengajari mereka huruf lota? Yuk ikuti cerita lengkapnya di buku ini.
Detail Buku