Gramedia Logo
Product image
Product image
Prof. Djemari Mardapi, Ph.d

Penilaian Afektif Dilengkapi Contoh Instrumen dan Hasil Penilaian

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Format Buku
Deskripsi
Pembelajaran berbasis tema merupakan pembelajaran yang mengacu praktik pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan siswa. Pembelajaran ini berangkat dari teori belajar yang menolak proses latihan/hafalan (drill) sebagai dasar pembentukan pengetahuan (intelektual) dan struktur intelektual siswa. Dari sini maka dapat dipahami bahwa penilaian hasil pembelajaran berbasis tema akan jauh lebih sulit dan membutuhkan perangkat yang lebih kompleks. Penilaian dalam pembelajaran tematik pada hakikatnya menempati bagian yang sangat strategis dan penting berkaitan rangkaian semua aktivitas pendidikan, dalam arti lain sangat menjadi penentu terhadap keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, maka penilaian pembelajaran tematik tidak dapat dilakukan secara sembarangan, dibutuhkan berbagai landasan atau dasar yang kokoh dan kuat. Landasan dalam penilaian pembelajaran tematik diantaranya adalah kurikulum yang didalamnya memuat penerapan, penilaian dan evaluasi. Dasar ini sesungguhnya merupakan bagian yang harus diperhatikan dan dipikirkan oleh para guru pada waktu merencanakan penilaian pembelajaran berbasis tema (tematik). Buku ini memberikan ulasan sekaligus contoh penilaian afektif pada pembelajaran yang berbasis tema ini (pembelajaran tematik). Oleh karena itu hadirnya buku sangat membantu bagi civitas akademika, khususnya para guru dan dosen serta mahasiswa yang tengah melakukan studi dan penelitian pada bidang terkait. A. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu Beberapa ahli menyatakan pendapatnya tentang pembelajaran tematik (berbasis tema). Pembelajaran berbasis tema adalah suatu pembelajaran dengan melibatkan berbagai mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna pada siswa melalui pengkaitan (dihubungkan) dengan sebuah tema (Dixon dan Collins, 1999:7). Berkaitan itu siswa lebih mudah paham konsep yang mereka pelajari melalui praktek langsung dan dapat juga mengkaitkan bersama konsep berbeda yang telah mereka pahami. Jika di bandingkan metode konvensional, pembelajaran model tematik lebih menginginkan keterlibatan siswa aktif baik secara mental (psikologis) maupun fisik di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini dikarenakan pembelajaran tematik menuntut siswa katif baik itu fisik maupun pikiran terhadap bahan ajar yang diberikan, mengingat bahan ajar ini lebih bersifat riil.
Detail Buku