Tujuan hukum adalah keadilan, kemanfaatan, dan kepastian. Unsur itu merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam menerapkan sanksi terhadap pelaku tindak pidana kejahatan. Penerapan sanksi juga bertujuan untuk mengembalikan ketentraman yang sempat terganggu akibat dilakukan perbuatan tersebut, sehingga pidana ditegakkan sebaik mungkin. Masalah yang muncul adalah terjadinya disparitas oleh hakim dalam menjatuhkan putusan, dan ini lebih banyak terjadi pada masyarakat yang tidak mampu menghadapi tindak pidana tersebut. Buku ini membahas kasus beberapa kejanggalan baik dalam hal penyidikan, penuntutan maupun putusan yang dijatuhkan oleh hakim seperti halnya dalam kasus Mbah Asyani dan kasus "Basari". Di sini terlihat kasus-kasus tersebut dipaksakan untuk tetap diadili, walaupun dapat dilakukan penyelesaian di luar pengadilan (mediasi). Pada sisi lainnya, koordinasi antara penegak hukum tidak terjalin dengan baik walaupun Mahkamah Agung telah mengeluarkan Perma Nomor 2 Tahun 2012. Berdasarkan pada peraturan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa saat ini hukum tidak membumi terhadap masyarakat kecil, penggunaan secara hukum atas tindak pidana di Indonesia seperti halnya kekuatan jaring laba-laba, hanya mampu menjerat kejahatan-kejahatan kecil, tetapi tidak sanggup menyentuh kejahatan-kejahatan besar yang terjadi di negara Indonesia. Informasi Buku Judul Buku : Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Bermotif Ringan Dengan Restorative Justice Penerbit : Permata Aksara Penulis : Jonlar Purba Tanggal Terbit : 3 September 2017 Jumlah Halaman : 236 halaman Format Buku : Soft Cover Berat Buku : 300 gram Dimensi : 15 x 21 cm Teks Bahasa : Bahasa Indonesia ISBN : 9789792953060 SKU : 207864062 Harga : Rp90.000