Jika tak seperti yang kita harapkan, amini saja ada hal lebih baik yang akan kita dapatkan. Mungkin nanti, tidak sekarang. Jika dia tak seperti yang kamu harapkan, amini saja aku sebagai hati yang kamu pilih, yang akan membawamu ke pelaminan yang berhujan haru air mata. Bukan nanti, tapi sekarang. Jika kamu izinkan, bolehkah aku sedia air matamu sebelum hujan? Pelaminan Hujan lahir dari dialog dan monolog perasaan tentang untaian makna hujan dan pelaminan yang dirangkai menjadi sedemikian indah. Tak apa jika aku harus mengharapkanmu dengan ber’jika-jika’. Selama tak ada pura-pura, pintu pelaminan akan terbuka saatnya. - Pelaminan Hujan - Aku tersesat di jalan yang benar: mencintaimu dulu dan sekarang. Esok? Semoga aku tersesat lagi. - Pelaminan Hujan - Jika dia tak seperti yang kamu harapkan, amini saja aku sebagai hati yang kamu pilih, yang akan membawamu ke pelaminan hujan disuatu hari tanpa nama. Bukan nanti, tapi sekarang. - Pelaminan Hujan - Percuma, bergeming pun tidak. Lelahku kini melampaui batas logika, tapi tetap saja sia-sia. Kau selalu di sini, di hatiku, menggerogoti kalbu dengan rindu. - Pelaminan Hujan - Jika Tak Seperti Yang Kita Harapkan, Amini Saja Ada Hal Lebih Baik Yang Akan Kita Dapatkan. Mungkin Nanti, Tidak Sekarang. - Pelaminan Hujan - Detail Jumlah Halaman : 204 Penerbit : Grafent Books Penulis : Moammar Emka Tanggal Terbit : 30 Jul 2019 Berat : 0.201 kg ISBN : 9786239099404 Lebar : 13 cm Bahasa : Indonesia Panjang : 19cm