Roidah
Pelabuhan Terakhir
Deskripsi
Novel Pelabuhan Terakhir karya Roidah ini berkisah tentang Zahra. Zahra adalah seorang wanita mandiri dan berkarier sukses, namun selalu gagal dalam masalah percintaan. Zahra hanya dua kali berpacaran seumur hidupnya. Putus dengan Aldo, teman se-SMA hanya karena pertentangan sifat, tapi putus dengan Alvon, teman sejurusan di kampus, karena dia mengkhianati Zahra yang berpacaran dengan wanita lain di belakangnya. Kasus tentang penindasan terhadap wanita yang sering ia tangani turut membuatnya enggan menikah dan cenderung membenci kaum pria. Pemikiran seperti itu tidak ada hubungannya dengan masa lalu, tapi pemikirannya lebih terbentuk karena kisah nyata dari beberapa perempuan yang disakiti lelaki, hingga ia berkesimpulan lelaki memiliki berjejer sifat negatif yang sangat tidak bisa di toleransinya.
Zahra yang terlahir sebagai anak tunggal dalam keluarga malah membuat dirinya semakin tertekan. Akhirnya, ia pun dijodohkan oleh sang ayah dengan seorang pria. Sang ayah yang sudah ingin menimang cucu, dan khawatir dengan usia anaknya tersebut, akhirnya memilihkan jodoh untuknya. Nama Poernomo alias Ipung pun mencuat ke permukaan. Sudah hampir dua minggu nama Ipung diproklamirkan sang ayah, ditambah pula tingkat jenuh yang mulai datang dari pekerjaannya sekarang semakin membuat pikirannya kian kacau. Sudah enam bulan belakangan ini Zahra mulai merasa tak betah dengan tugasnya di kantor.Rasa muak terhadap penderitaan kaum perempuan, di mana Zahra dan lembaganya tidak bisa berbuat lebih banyak bagi mereka, sehingga membuat Zahra ingin hengkang saja. Zahra memutuskan mulai melirik dunia kerja baru. Ia mendapat tawaran pekerjaan, masih urusan sosial. Ia diajak bergabung di pendampingan Suku Kubu, Jambi.
Kisah percintaan Zahra pun semakin berwarna ketika dia bekerja di Jambi. Setelah nama Ipung diproklamirkan sang ayah, kini muncul nama Sultan, lelaki gagah dan bertanggung jawab yang mampu membuatnya kembali ingat kepada Tuhan dan agama. Sudah lama ia tak pernah ingat kewajibannya sebagai seorang muslim. Waktu kecil ia telah dididik mengerjakan shalat oleh ibu, namun beranjak remaja shalatnya kian bolong, hingga menghilang sama sekali, apalagi sejak ditimpa masalah cinta. Ada juga Laman Senjo, anak sang kepala suku yang lugu dan polos. Dua lelaki ini pun berhasil menumbuhkan kembali citra positif laki-laki di mata Zahra dan mampu menggugah kembali nurani perempuannya. Sementara ketika sang ibu terbaring sakit, Ipung pun tak segan memperlihatkan kepedulian dan perhatian kepada ibunya. Kejadian itu pun semakin membuat hati Zahra bimbang. Akankah Zahra melepaskan laki-laki tersebut? Yuk, ikuti kisahnya hingga akhir. Check out novel ini sekarang juga, ya!
Baca Selengkapnya
Detail Buku