Pengusaha dan karyawan adalah dua unsur penting dalam dunia industri. Oleh karena itu, agar terciptanya kerjasama yang profesional antara karyawan dengan pemilik usaha perlu adanya payung hukum yang mengikat kedua belah pihak. Saat ini di Indonesia sendiri memiliki hukum Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial. Istilah hubungan industrial sendiri awalnya juga mencakup hubungan perburuhan dan selalu berhubungan antara buruh dan pengusaha. Seiring perkembangan zaman, cakupan hubungan industrial ini tidak hanya terbatas pada hubungan pekerja atau buruh dengan pengusaha saja, tapi juga dengan pihak pemerintah. Terdapat beberapa perbedaan antara hubungan perburuhan dengan hubungan industrial. Semuanya telah diatur dalam landasan utama hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia tidak lain adalah Undang-Undang. Lalu kapankah hubungan industrial itu mulai tercipta? Jika kita memperhatikan dengan seksama tata cara rekrutmen karyawan di suatu perusahaan atau suatu usaha, maka hubungan industrial itu mulai muncul ketika sudah ada suatu hubungan kerja antara pengusaha selaku pemberi kerja dengan karyawan selaku pekerja yang diwujudkan dalam bentuk kesepakatan kerja. Dalam perjalanan hubungan kerja itu, sering waktu terdapat perselisihan hubungan industrial antara pengusaha dengan pekerja/buruh dan atau serikat pekerja/serikat buruh. Perselisihan ini tidak jarang berkembang menjadi kasus hukum sampai di tingkat Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Penyebabnya tidak lain karena ketidaktahuan atau ketidak patuhan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik oleh pengusaha maupun oleh pekerja/buruh dan atau serikat pekerja/serikat buruh. Buku ini mencoba memberikan pengetahuan dan latar belakang semua itu. Detail Informasi Judul : Panduan Praktis Pelaksanaan Hubungan Industrial Penulis : Wawan Zulmawan Penerbit : Permata Aksara Bahasa : Bahasa Indonesia Tahun Terbit : 2017 Berat : 0.4000 kg Dimensi : 16 x 20 cm Jumlah Halaman : 240 halaman Jenis Cover : Soft Cover ISBN : 9786027390683 Pengusaha dan karyawan adalah dua unsur penting dalam dunia industri. Oleh karena itu, agar terciptanya kerjasama yang profesional antara karyawan dengan pemilik usaha perlu adanya payung hukum yang mengikat kedua belah pihak. Saat ini di Indonesia sendiri memiliki hukum Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial. Istilah hubungan industrial sendiri awalnya juga mencakup hubungan perburuhan dan selalu berhubungan antara buruh dan pengusaha. Seiring perkembangan zaman, cakupan hubungan industrial ini tidak hanya terbatas pada hubungan pekerja atau buruh dengan pengusaha saja, tapi juga dengan pihak pemerintah. Terdapat beberapa perbedaan antara hubungan perburuhan dengan hubungan industrial. Semuanya telah diatur dalam landasan utama hukum perburuhan dan ketenagakerjaan di Indonesia tidak lain adalah Undang-Undang. Lalu kapankah hubungan industrial itu mulai tercipta? Jika kita memperhatikan dengan seksama tata cara rekrutmen karyawan di suatu perusahaan atau suatu usaha, maka hubungan industrial itu mulai muncul ketika sudah ada suatu hubungan kerja antara pengusaha selaku pemberi kerja dengan karyawan selaku pekerja yang diwujudkan dalam bentuk kesepakatan kerja. Dalam perjalanan hubungan kerja itu, sering waktu terdapat perselisihan hubungan industrial antara pengusaha dengan pekerja/buruh dan atau serikat pekerja/serikat buruh. Perselisihan ini tidak jarang berkembang menjadi kasus hukum sampai di tingkat Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Penyebabnya tidak lain karena ketidaktahuan atau ketidak patuhan atas peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik oleh pengusaha maupun oleh pekerja/buruh dan atau serikat pekerja/serikat buruh. Buku ini mencoba memberikan pengetahuan dan latar belakang semua itu. Detail Informasi Judul : Panduan Praktis Pelaksanaan Hubungan Industrial Penulis : Wawan Zulmawan Penerbit : Permata Aksara Bahasa : Bahasa Indonesia Tahun Terbit : 2017 Berat : 0.4000 kg Dimensi : 16 x 20 cm Jumlah Halaman : 240 halaman Jenis Cover : Soft Cover ISBN : 9786027390683