Drs. Dede Nasrudin & Wawan K. Joehanda
Palagan Maguwo
Rp0

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Sebagai satu-satunya pangkalan udara di ibukota Republik ketika itu, Pangkalan Udara Maguwo memiliki nilai yang sangat penting dan strategis, terutama dalam upaya Belanda untuk menduduki wilayah Republik yang tersisa, setidaknya setelah Persetujuan Renville, di mana wilayah Republik Indonesia menjadi semakin menyempit.
Pangkalan udara ini menjadi target utama sebelum militer Belanda menyerbu masuk ke dalam Kota Yogyakarta. Hal ini tampaknya sesuai dengan doktrin militer yang ebrkembang pada saat itu, bahkan tampaknya pihak militer Belanda belajar dari strategi militer Jerman ketika melakukan serbuan kilatnya terhadap negara mereka sendiri.
Pihak militer Belanda tampak begitu cermat dan sangat terencana, hanya untuk menyerang dan menduduki Pangkalan Udara Maguwo saja. Para kadet AURI dan juga Pasukan Pertahanan Pangkalan AURI yang ada, berusaha untuk mempertahankan pangkalan ini mati-matian. Namun, karena persenjataan yang begitu terbatas, perlawanan para prajurit Angkatan Udara ini tidak begitu berarti dalam menghadang serbuan pasukan Belanda.
Setelah kejatuhan Maguwo, para prajurit AURI tidak serta merta menjadi bungkam. Mereka terus terlibat dalam aksi-aksi perlawanan dan juga dalam Serangan Umum 1 Maret 1949. Hingga akhirnya, Maguwo kembali ke dalam kekuasaan AURI pada Juni 1949.
Tentang Buku:
Judul: Palagan Maguwo: Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia 1945-1949
Penulis: Drs. Dede Nasrudin & Wawan K. Joehanda
Penerbit: Matapadi Pressindo
Tanggal Terbit: 18 Desember 2019
ISBN: 208045857
Jumlah Halaman: 356
Berat: 0.312 kg
Lebar: 14 cm
Panjang: 21 cm
Baca Selengkapnya
Detail Buku