Imelda Bachtiar
Pak Harto, Saya, Dan Kontainer Medik Udara

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Deskripsi:
Mengulas kembali kisah beberapa tahun lalu melalui buku Pak Harto, Saya, dan Kontainer Medik Udara. Mengisahkan mengenai dokter Raman yang menggagas dan mewujudkan upaya “bedah manusia di udara”. Pada saat itu kontainer medik udara merupakan hal baru dan tidak biasa, tetapi akhirnya ide luar biasa tersebut mendapatkan izin oleh Presiden Soeharto. Buku ini sangat menarik dan mengungkap cerita luar biasa dari seorang dokter Raman dalam dunia kedokteran penerbangan Indonesia. Sangat cocok dibaca oleh pegawai kesehatan dan masyarakat umum yang ingin mencari inspirasi dan motivasi dalam buku ini.
Sinopsis:
Pak Harto, Saya, dan Kontainer Medik Udara pada generasi TNI AU di era kepentingan Presiden Soeharto, Indonesia ternyata beberapa kali tercatat sebagai negara penggagas dalam bidang kedokteran penerbangan lewat tokoh pemilik kisah ini, Raman Ramayana Saman. Dokter Raman menggagas dan mewujudkan upaya “bedah manusia di udara” lewat sebuah makalah yang diajukannya kepada Presiden Soeharto pada 23 Agustus 1981. Kontainer itu pada Juli 1987, Dokter Raman yang saat itu Kolonel Kesehatan, dilantik menjadi Direktur Kesehatan TNI AU. Mulai saat itulah dicatat berbagai manfaat Kontainer Medik Udara dalam dunia kedokteran penerbangan di Indonesia. Buku ini memuat informasi pertama dan sahih tentang dunia kedokteran penerbangan Indonesia, sebuah cabang ilmu spesialisasi kedokteran yang khas dan sedikit diminati. Kisahnya dituturkan langsung oleh dokter penerbang yang konsisten dan persisten, dan selalu gigih memperjuangkan cita-citanya demi bangsa Indonesia.
Tirulah Dokter Raman Ramayana Saman! Bekerja keras semaksimal mungkin, konsisten dengan yang dipikirkan, berdisiplin dan mengamalkan ilmu yang didapat dengan tetap taat pada ajaran agama, demi kesejahteraan bangsan dan negara. PADMOSANTJOJO
Itulah Dokter Raman yang saya kenal sejak tahun 1969 dengan kiprahnya sebagai pecinta dirgantara, yang semangat pengabdiannya di sepanjang hayat dikandung badan, tidak terlihat menurun sedikit pun. CHAPPY HAKIM
Inilah buku pertama yang mengulas pengalaman lapangan ilmu kedokteran penerbangan di Indonesia. Termasuk juga profesi rangkap Raman Saman sebagai seorang dokter mata terkenal. DUDI SUDIBYO
Informasi lain:
Buku ini menggunakan soft cover dengan desain yang elegan dengan detail gambar yang seolah menggambarkan isi dari buku tersebut. Buku ini menggunakan bahasa Indonesia dan masuk ke dalam buku nonfiksi.
Pengarang : Raman Ramayana Saman, 1938-2016 (pengarang) dan Imelda Bachtiar, 1971- (pengarang)
Penerbit : Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2017
©2017
ISBN : 9786024122522
Berat : 0.25 kg
Lebar: 14 cm
Panjang: 21 cm
Daftar Isi:
Bab 1: Ya Allah, Takdirkan Aku Menjadi Dokter
Bab 2: Tekad Menjadi Dokter dan Sistem Studi Terpimpin
Bab 3: Dua Almamater: FKUI dan Angkatan Udara Republik Indonesia
Bab 4: Skadron Tempur dan Kecelakaan Tragis Pilot Patriotnya
Bab 5: Tugas Belajar di Yugoslavia dan Menjadi Dokternya Taruna AAU
Bab 6: Romantika Keluarga Dokter Penerbangan
Bab 7: Spesialisasi Mata di FKUI dan Seskoau di Lembang
Bab 8: Pak Harto dan Kontainer Medik Udara
Bab 9: Pak Harto dan Percobaan Pembunuhan Presiden
Bab 10: Pak Harto, Pencalonan Presiden, sampai Hendropriyono
Bab 11: Cikal Bakal Bedah Lasik di Indonesia hingga Misi Memimpin Direktorat Kesehatan TNI AU
Bab 12: Operasi Lasik Manusia sampai Hewan, Kesibukan Saya sampai Usia Lanjut
Bab 13: Pemikiran Intelijen Medik: Dari Tragedi Munir Sampai Tragedi Paris 2015
Bab 14: Mensyukuri Masa Tua
Bab 15: Selarik Pemikiran Saya
Baca Selengkapnya
Detail Buku