Han Gagas
Orang-Orang Gila

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Jalan hidup bagi Marno dan Astrid terasa amat mudah dilalui. Tidak ada persoalan yang mesti dipikirkan sampai capek. Tidak pernah ada kebimbangan sebab seluruh ketakutan mereka telah melebur bersama khayalan-khayalan mereka yang tak bisa dikekang oleh aturan maupun hukum apa pun. Mereka gila. Peduli setan meski hidup dikepung cacian, biar pun terpenjara dalam bangsal. Hidup terus berjalan seperti adanya. Toh orang-orang gila juga tak pernah merasa dikucilkan.
Sebaliknya, justru saat kegilaan mereka mulai luntur, ketika mereka terpaksa melihat persoalan dari standar kewarasan kebanyakan orang, keduanya malah menderita. Meski sebenarnya tak begitu jelas apakah Marno dan Astrid-lah yang waras atau dunia yang mereka tempatilah yang gila.
Sebanyak 17 bab diceritakan secara silih berganti antara tokoh Marno maupun Astrid dalam rangkaian alur maju mundur dan alur linear. Dalam buku ini diceritakan secara gamblang apa yang menyebabkan tokoh-tokoh pada buku ini terlihat ‘gila’, termasuk dengan riwayat masing-masing tokoh. Seperti kita ketahui penyakit mental selalu berhubungan dengan riwayat sejak masa kecil sampai dewasa. Historis yang terdapat benang-benang merah yang seringkali kusut dan sulit diurai.
"Demikian juga bila masih sedih, masih merasakan suka, senang, dan gembira, artinya dia masih bisa terwaraskan, tetapi bila sudah merasakan semua hal itu, jadi dingin, beku, dan kosong, itu mulai suwung, gila sepenuhnya."
Baca Selengkapnya
Detail Buku