Kesembuhan, pembebasan dari sebuah tulah, menghindar dari pagebluk adalah upaya manusia rasional Jawa untuk mengatasi persoalan hidupnya. Bahwa yang digunakan sebagai media penyembuh sesuatu yang sangat irasional, itu adalah persoalan lain. Mitos dan bukan mitos selalu berimpit. Obat dan sesuatu yang menyerupai obat sama-sama dianggap memiliki khasiat. Dokter dan wong pinter sama-sama dipercaya. (Bebendu) Sesungguhnya kebahagiaan dan semua rezeki adalah titipan dari Allah. Kesehatan, kekayaan, kepopularitasan, hal-hal tersebut adalah hal-hal yang dapat pergi kapan saja jika Allah berkehendak. Namun, apakah seorang dokter yang bisa menyembuhkan pasien lantas melewati kuasa Allah? Tentu tidak. Kesembuhan pasien tersebut sudah ditakdirkan oleh Allah melalui sebuah sarana, yaitu dokter. Oleh karena itu, jika ada seseorang yang mampu menyembuhkan penyakit, memberikan kekayaan dan ketenaran, jangan sampai kita memujanya bahkan percaya jika orang itu mengaku-ngaku sebagai Tuhan. Buku ini akan membahas tentang cara berpikir orang Jawa yang menggunakan perasaan serta pikiran. Triyanto Triwikromo, penulis Jungkir Balik Jagat Jawa dan Nggragas! Makin ngedan. Dengan menggunakan cara berpikir orang Jawa yang melibatkan pikiran dan perasaan (penggalih), dia membedah perilaku kekinian manusia. Mengapa ada orang-orang yang mengaku-aku sebagai Gusti Allah? Mengapa bebendu datang? Mengapa ada orang-orang yang menjerumuskan orang lain? Mengapa ada pemimpin yang membisu ketika seharusnya bicara? Buku ini berisi jawaban-jawaban Iiris dan penuh pasemon untuk pertanyaan-pertanyaan itu.