Riffanny Devanisha
One Big Family
Format Buku
Deskripsi
Bunyi bel terdengar ke segala penjuru sekolah. Pertanda jam pelajaran akan segera dimulai. Namun, masih banyak siswa yang berlalu-lalang di parkiran, lapangan, dan tentu saja bagian sudut sekolah yang menjadi favorit kebanyakan siswa yaitu kantin. Sebagian siswa juga ada yang masih bersantai-santai di luar kelas, termasuk tiga siswa kelas 12 IPA 4 yang kini sedang menunggu satu sahabatnya yang belum kunjung datang.
"Si Oval masih di mana?" Khaisan terlihat sudah cukup jenuh menunggu sahabatnya itu. Bagas yang sedang memainkan benda pipihnya itu hanya mengedikkan bahunya.
"Urang tadi ke rumahnya nggak ada yang nyaut, kayaknya Om Yana sama Bi Yuni masih di pasar, dan urang yakin si Oval masih tidur. Mana pelajaran pertama Pak Komar," kekeh Fahri. Komarudin, ayah dari Khaisan, memang cukup terkenal di kalangan para murid SMA 31, pasalnya beliau termasuk salah satu
guru matematika yang tegas dan cukup galak.
"Itu si Ayah sudah berangkat dari jam enam."
"Speechless," sahut Bagas yang masih setia memainkan benda pipihnya yang ia miringkan.
Fahri mendecak pelan, kemudian ia mengambil benda pipih yang selalu ia simpan di saku belakang celananya. "Coba urang telepon si Oval."
Sejatinya, tidak ada orang tua maupun anak yang sempurna. Keduanya sama sama masih belajar untuk perannya masing-masing. Namun, keduanya bisa saling mengusahakan yang terbaik. Seperti kisah mereka, kisah empat pasang ayah dan anak yang saling menyempurnakan satu sama lain.
Mengisahkan Sudrajat yang harus berperan sebagai ayah sekaligus ibu untuk Fahri. Yanardi dengan segala tingkah konyolnya ingin selalu berusaha untuk membuat Nauval tertawa bahagia. Meski sulit untuk mengekspresikan kasih sayangnya, Hidayat ingin sekali menjadi sebaik-baiknya pundak untuk Bagas. Begitupun dengan Komarudin yang selalu ingin yang terbaik untuk Khaisan.Dan...
Apa yang terlintas di benak kalian jika mendengar kata Rumah? Sebuah bangunan kokoh yang dapat dijadikan tempat untuk bernaung saat hujan? Namun, tidak semua Rumah harus selalu dalam bentuk bangunan, bukan? Fahri, Nauval, Bagas, dan Khaisan. Empat serangkai yang saling menguatkan satu sama lain. Hubungan mereka layaknya Rumah yang akan selalu menjadi tempat mengadu paling baik setelah Tuhan. Mereka menyebutnya Surawung ; Susah, Senang, Ngariung.
Mampukah empat pasang ayah dan anak ini saling menyempurnakan satu sama lain?
Tahun Terbit : Cetakan Pertama, Agustus 2023
Baca Selengkapnya
Detail Buku