Gramedia Logo
Product image
Product image
I Gede Ketut Widana

Ogoh-Ogoh Kapitalisasi Religi di Tataran Materi

free shipping logo

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.

Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.

Deskripsi
Sampai saat ini belum ditemukan sumber filosofinya yang menyuratkan tentang hubungan antara ogoh-ogoh dengan Nyepi itu sendiri. Namun Kemunculan yang diperkirakan tahun 80-an itu mampu eksis hingga sekarang sebagai “rangkaian” pada Pangrupukan Nyepi. Bahkan ogoh-ogoh lebih eksis daripada Nyepi itu sendiri, hingga masyarakat susah membedakan antara Nyepi itu untuk ogoh-ogoh apa ogoh-ogoh itu untuk Nyepi? Yang jelas di benak pikiran masyarakat, ogoh-ogoh lebih bermakna ketimbang Nyepi itu sendiri. Kenyataan masyarakat lebih rela bahkan ikhlas mengumpulkan uang (materi) untuk membuat ogoh-ogoh sesuai dengan kreasinya, sedangkan Nyepi itu sendiri tidak dihayati, buktinya tidak semua masyarakat Hindu (Bali) memahami Catur Brata Penyepian, apalagi mempraktekannya. Lalu apa sebenarnya ogoh-ogoh itu? Entahlah, yang jelas kemunculannya merupakan kapitalisasi Religi di Tataran Materi seperti yang diungkapkan penulis buku ini. I Gusti Ketut Widana. Widana merupakan alumnus S2 Unhi Denpasar sekaligus menjadi dosen bagi almamaternya, yang lahir di Jakarta pada tanggal 18 Mei 1961. Namun sejak tahun 1983 sudah dikenal sebagai penulis di Bali Post hingga menjadi Redaktur Khusus Mimbar Agama Hindu dan Mingguan Prima. Begitu juga menulis artikel maupun buku di berbagai media cetak di Bali, khususnya yang bernuansa sosial, adat, budaya, dan agama Hindu. Kegemarannya menulis menyebabkan tidak henti-hentinya melakukan penelitian sosial religius. Seperti buku ini merupakan salah satunya setelah buku sebelumnya berjudul Banten Siap Saji diterbitkan.
Detail Buku