Gramedia Logo
Product image
Format Buku
Deskripsi
Haji Marhum meninggal! Penduduk desa penasaran, siapa yang akan mewarisi perkebunan kembang nyekar beliau, sedangkan juragan tanah itu dikenal tak punya istri atau anak? Selama hidup, beliau tinggal bersama pengurus rumah berserta Jayanti dan Kusuma, dua gadis yatim piatu, anak-anak mantan pekerja yang tewas akibat bencana. Seminggu kemudian, datang pemuda kota bernama Entong mengaku sebagai anak mendiang. Baru sehari pemuda itu di sana, Jayanti langsung menyadari bahwa yang ahli waris itu kejar cuma harta peninggalan sang majikan. Entong tidak punya kepedulian terhadap perkebunan itu, apalagi niat merawat usaha yang almarhum rintis demi memastikan warga desa punya kehidupan layak. Benar saja. Segera sesudahnya, Entong menyingkirkan Jayanti, Kusuma, dan Mbok Rohma dari kediaman tersebut, lalu memanfaatkan fasilitas yang ada mengikuti kebutuhannya semata. Tak lama, muncul tiga orang ahli waris berikutnya. Setiap ahli waris membawa cerita mengejutkan mengenai masa lalu Haji Marhum. Entong berang. Demi memastikan jatah warisannya tidak berkurang, Entong melakukan berbagai taktik tidak terpuji. Jayanti yang tumbuh dalam teladan Pak Haji berusaha menggagalkan rencan rencana kotor si pemuda kota. Namun, kemunculan satu lagi ahli waris membuat hidup Jayanti kian porak-poranda. Ishmaly Hana Hamdi adalah penggila baca dan penimbun buku. Semenjak terjun ke dunia keaksaraan sekian tahun lalu, dia memantaskan diri dengan berguru kepada para penulis besar pada zamannya. Tulisan dan hasil suntingannya tersebar dalam media cetak maupun online. Karyanya mencakup memoar dan biografi, buku pengetahuan dan pendamping pelajaran, maupun bacaan anak dan dewasa.
Detail Buku