Syaikh Muhammad Abduh
Nahjul Balaghah

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Ali bin Abi Thalib r.a. memiliki kedudukan khusus di sisi Rasulullah Saw. dengan kekerabatannya yang amat dekat. Kedekatannya dengan Rasulullah Saw. diawali bahkan sejak Ali r.a. masih anak-anak. Rasulullah meletakkan Ali di pangkuannya, mendekapkannya ke dada beliau, memeluknya di pembaringan beliau, menyentuhkannya dengan tubuh beliau, dan menciumkannya harum aroma beliau. Adakalanya beliau mengunyah sesuatu lalu disuapkan ke mulut Ali. Begitulah gambaran kedekatan dirinya dengan Rasulullah Saw. sejak dia masih anak-anak. Sejak usianya yang amat dini, dia berada di bawah asuhan Sang Mustafa, Sang Manusia Pilihan : Muhammad Saw. Tak heran jika Ali-lah yang paling banyak menerima pancaran sinar ilmu dan hikmah, sehingga Nabi Saw. bersabda, "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Maka siapa saja ingin mendapat ilmu, hendaknya dia melewati pintunya."
Berkat pancaran ilmu itulah, tak seorang pun ahli bahasa Arab berani mengingkari ucapan-ucapan Ali r.a. Bahkan ulama besar memuji ucapan-ucapan Ali r.a. sebagai yang paling mulia, paling fasih, paling padat isinya, paling tinggi mutunya, dan paling meliputi makna-makna agung setelah firman Allah Swt. dan sabda Nabi-Nya Saw.
Ketika Umar bin Khaththab r.a. menjabat sebagai khalifah, beliau tak segan meminta dan menerima pendapat Ali r.a. dalam keputusannya. Tak heran jika pada suatu kesempatan Khalifah Umar bin Khaththab r.a. mengakui, "Kalau bukan karena Ali, sungguh telah binasa Umar.”
Baca Selengkapnya
Detail Buku