"Books are often described as 'mind-blowing, ' but this is one of the few books in which, while reading it, I have exclaimed aloud, 'Oh. My. God.' on multiple occasions. I won't tell you anything else about it. Just read it." -- John Green. Seth drowns, desperate and alone. But then he wakes. Naked, thirsty, starving. But alive. And where is he? The street seems familiar, but everything is abandoned, overgrown, covered in dust. He remembers dying, his skull bashed against the rocks. Has he woken up in his own personal hell? Is there more to this life, or perhaps this afterlife? From the acclaimed author of the Chaos Walking trilogy and A Monster Calls comes one of the most provocative teen novels of our time. “Umumnya, buku dideskripsikan sebagai sesuatu yang mencengangkan, tetapi ini termasuk ke dalam beberapa buku yang setelah dibaca menimbulkan reaksi, seperti ‘Ya ampun!’ beberapa kali. Aku tidak akan memberitahumu semuanya. Baca saja.” –John Green. Seth merasa tenggelam dalam kesepian dan keputusasaan. Akan tetapi, ketika dia bangun, ia telanjang, haus, dan lapar, tetapi dia masih hidup! Di mana dia sekarang? Jalanan itu tampak tidak asing, tetapi semuanya terlantar dan diselimuti oleh debu. Seth ingat bahwa ia sedang sekarat karena kepalanya menghantam batu. Apakah ia telah bangkit dari ‘neraka’nya? Apakah ada sesuatu yang lebih lagi dari kehidupan ini? Atau ia akan menjumpainya di akhirat? Dari pengarang terkenal trilogi Chaos Walking dan A Monster Calls, terciptalah sebuah novel remaja yang provokatif di era ini!