Nawang Nidlo Titisari
Monologue

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Blurb
Entah di depan gerbang sekolah, atau di samping halaman rumah orang, kuharap kita bertemu bukan karena aku yang terlalu banyak meminta, tapi karena kita memang punya kemungkinan untuk menyala dan bernyawa.
Entah perlu hitungan bulan untuk diterima, atau bertahun-tahun tanpa kabar bahagia, kuharap doa-doaku nanti dikabulkan bukan karena aku terlalu banyak mau, tapi karena memang kita sudah seharusnya menjadi satu.
***
Sejak kusadari kalau hidup itu bak selembar kain, sejak saat itu pula aku berani menenun ingatan dengan bebas-tanpa panduan. Di tengah-tengah tahun yang penuh dengan urusan dunia, aku terkadang butuh hari yang lebih panjang dari 24 jam. Atau mungkin malam-malam yang lebih sepi daripada hati yang penuh rahasia. Aku perlu ruang yang lebih lega. Butuh lebih banyak kertas putih daripada telinga-telinga manusia yang sekadar tahu kalau aku ada wujudnya dan punya cerita juga.
Tentang Penulis
Nawang Nidlo Titisari
Perempuan yang ingin terus menerjemahkan suara-suara dari sekitar atau dari hatinya sendiri, menjadi tulisan-tulisan yang rapi. Yang akan membantu ia mengingat, apa saja yang telah ia dengarkan, temui, dan lalui dalam perjalanannya menuju hari ini. Telah menerbitkan sebagian suara-suara itu di buku Hilang dan Mula. la juga biasa meletakkannya di caption Instagram, di cuitan-cuitan yang berserakan, atau di blog yang selalu terbuka untuk dibaca.
Tahun Terbit: Cetakan Pertama, 2023
Baca Selengkapnya
Detail Buku