Gramedia Logo
Product image
Marion Bloem

Moemie, Gadis Berusia Seratus Tahun

Deskripsi
Sejarah kolonialisme, kita tahu, bisa dibaca dari dua sudut, yaitu sudut kaum penjajah dan kaum terjajah. Tetapi selalu ada sudut yang lebih abu-abu, yaitu kaum peranakan. Meskipun kaum ini menikmati kemudahan laiknya kaum penjajah, mereka tak cukup dipandang oleh kaum penjajah. Di sisi lain kaum ini, cenderung dimusuhi oleh kaum terjajah. Novel Moemie, Gadis Berusia Seratus Tahun (diterjemahkan dari Een meisje van honderd) merentang sejarah sebuah keluarga peranakan (Indo-Belanda) dalam waktu seratus tahun. Bermula di sebuah negeri yang ketika itu bernama Hindia Belanda, melewati masa pendudukan Jepang, kemerdekaan 1945, pengakuan kedaulatan 1959, Peristiwa 30 September 1965, sampai Tragedi Mei 1998 dan Bom Bali. Selama rentang waktu yang panjang itu, peristiwa-peristiwa berkelindan dengan peristiwa di belahan dunia lain, mulai dari Perang Dunia II sampai Tragedi 9/11. Cerita berlatar Indonesia dan Negeri Belanda, dituturkan lewat tokoh Moemie dan keluarga peranakannya dalam tiga generasi. Sejarah dikaji dari catatan yang ditinggalkan dari masa lampau. Karena itu sejarah sangat bersandar pada seberapa lengkap catatan yang menjadi bahan kajian. Tetapi sejarah juga tergantung dari sudut mana sejarah itu ditulis. Keberpihakan, dengan begitu, tak mudah dihindari. Lewat novel ini, setidaknya, kita membaca sejarah kita sendiri dari sudut yang lain.
Detail Buku