Berne, Swiss, tahun 1905. Seorang kerani muda di kantor paten telah bermimpi tentang berbagai hakikat waktu yang menakjubkan. Ia adalah Albert Einstein, ketika itu ia hampir merampungkan teori relativitasnya. Apa saja mimpi-mimpinya? Dalam kisah luar biasa karya fisikawan Alan Lightman ini yang mendapat banyak pengakuan. Tiga puluh dongeng disulap dalam beberapa teori tentang waktu menjadi mimpi-mimpi. Di satu dunia, waktu berbentuk lingkaran. Orang-orang di dalamnya tak henti mengulang takdirnya tanpa perubahan sedikit pun. Di tempat lain lagi tak ada waktu, yang ada hanyalah peristiwa-peristiwa yang membeku. Semua itu adalah visi yang dengan lembut menggali esensi waktu, satu petualangan kreativitas, satu kemegahan dari kemungkinan-kemungkinan dan keindahan dari mimpi-mimpi Einstein. “Suatu buku meditasi tentang waktu yang luar biasa ganjil, cerdas, penuh rahasia, bagaikan puisi, dan sangat menyegarkan.” —PATRICK T. REARDON, CHICAGO TRIBUNE— “Karya fiksi indah yang menjelajah hakikat kreativitas yang akan membawa Anda sejauh mungkin memasuki dunia batin Einstein, Lightman memang penulis yang mengagumkan.” —JIM DAWSON, MINNEAPOLIS START-TRIBUNE— “Secara keseluruhan, novel pendek ini memperlihatkan kejenakaan intelektual Einstein yang bekerja lebih seperti seniman dengan menggunakan imajinasi dan intuisi daripada seorang ilmuwan.” —VILLAGE VOICE LITERARY SUPPLEMENT— “Mengesankan penulisannya, indah dalam kesederhanaannya, jauh lebih bagus daripada kebanyakan naskah yang ada dalam menyampaikan gagasan Einstein.” —TIME—