@muslim_moveon
Merelakan

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Kerap kali orang-orang menggunakan kata ikhlas dalam konteks merelakan seseorang atau sesuatu yang telah menimpanya. Misal, saat kepergian orang yang disayangi, mereka akan mengatakan “Tidak apa-apa, saya sudah ikhlas, sudah rela.” Namun, apakah arti sebenarnya ikhlas adalah merelakan? Seseorang pasti pernah merasakan kehilangan adalah bukan suatu hal yang nyata. Kita masih belum bisa menerima fakta, jika kita memang saat ini sedang kehilangan. Semua memori apik masih terlukis di pikiran kita, seakan kita berharap muncul keajaiban dan akhirnya kita kembali bersama lagi dengan pasangan, keluarga, atau kesempatan yang hilang.
Seluruh tindakan yang kita kira bisa dilakukan untuk memperbaiki kerusakan ini, malah sebaliknya, memperparah. Lalu apa kunci untuk bisa memperbaikinya? "Halal itu tidak hanya yang kita makan dan apa yang kita kenakan, tetapi juga apa yang kita cintai.'' Begitulah perkara cinta. Cinta itu fitrah. Tak ada yang salah dalam mencintai dan dicintai. Namun, cinta itu akan berbuah petaka ketika kita membawanya ke jalan yang salah dan dengan cara yang keliru. Sakit hati, kecewa, terluka, sampai jatuhnya kehormatan adalah hasil dari cinta yang dijalani dengan jalan yang salah. Di saat-saat seperti itulah kamu harus menunggu. Ketika sudah tiada lagi harapan untuk bersama, ketika perasaan itu tak lagi bisa digantung terlalu lama, ketika apa yang kau jalani telah menodai fitrahnya cinta, relakanlah dia untuk pergi.
Baca Selengkapnya
Detail Buku