Muhammad Taqi Fa'al
Menjadi Muslim Metropolis

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
Apakah Anda suka menggosok gigi sebelum shalat? Apakah Anda suka menaburkan minyak wangi sebelum shalat? Jika jawabannya ya, artinya Anda seorang muslim metropolis. Apakah Anda suka menyisir rambut sebelum salat dan bepergian? Apakah Anda suka memperbaiki busana Anda sebelum menemui tamu? Jika jawabannya ya, artinya Anda seorang muslim metropolis. Apakah Anda suka melengkapi sholat fardhu Anda dengan salat nafilah seperti shalat tahajud? Apakah Anda suka membaca Alquran sebelum tidur? Jika jawabannya ya, artinya Anda seorang muslim metropolis.
Itulah sederetan pertanyaan untuk mengetahui apakah kita termasuk muslim metropolis ataukah bukan. Lantas, apa pengertian dan ciri "muslim metropolis" itu?
Pengertian muslim metropolis dan cirinya sejatinya dapat dirujukkan kepada istilah “pria metropolis", yang dicirikan dengan "biasa berdandan elegan, rapi, trendi, wangi dan berpostur tubuh ideal". Penyematan kata "muslim" sebelum "metropolis" menunjukkan bahwa gaya hidup yang dijalani merujuk pada sumber utama normatif muslim: Al Quran dan Sunnah Nabi.
Sesuai dengan judulnya, buku ini berusaha menguraikan bagaimana gaya hidup Islami di tengah-tengah modernitas dunia yang semakin banal. Islam sebagai agama yang paling sempurna dan terbaik telah menunjukkan pengaruh, kelayakan, dan efisiensinya dalam dimensi individu dan sosial. Sebagai agama langit terakhir, Islam telah menampakkan jalan dan cara pemenuhan seluruh kebutuhan internal dan eksternal manusia dan mengarahkan manusia ke puncak tujuan hidup dengan mengusulkan beragam model-model perilaku.
Mendasarkan sumber penulisannya pada hadis-hadis Imam Ridha, seorang cicit Rasulullah saw generasi kedelapan, Muhammad Taqi Fa'al, berhasil menunjukkan model dan gaya hidup yang sesuai ajaran Islam. Mulai dari dimensi personal hingga ranah sosial. Menjadi muslim metropolis sesungguhnya menghidupkan kembali tradisi Nabi yang memberikan perhatian pada keseimbangan akal dan jiwa, ruh dan tubuh.
Informasi Tambahan
Tahun Terbit: Cetakan 1, Juli 2019
Baca Selengkapnya
Detail Buku