Syamsuddin Haris
Menimbang Demokrasi Dua Dekade Reformasi

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Deskripsi
Tak terasa sudah dua puluh tahun era reformasi bergulir yang ditandai mundurnya Presiden Soeharto pada 21 Mei 1998. Banyak yang sudah dicapai, tetapi sulit dibantah, tidak sedikit kegagalan dalam mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri, bermartabat, adil, dan sejahtera. Korupsi yang marak, menguatnya politik identitas dan politisasi SARA, lemahnya penegakan hukum dan HAM, merosotnya komitmen ber-Pancasila, dan absennya visi kebangsaan para elite politik, saling berkelindan di tengah kebanggaan semu sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia sesudah India dan Amerika Serikat. Alih-alih menikmati demokrasi substansial yang terkonsolidasi, bangsa kita justru masih terperangkap praktik demokrasi elektoral dan elitis yang bersifat prosedural. Buku ini menimbang pencapaian reformasi di Indonesia pasca-Orde Baru.
Dalam beberapa waktu terakhir, perkembangan demokrasi bahkan mengalami stagnasi, bukan semata-mata karena dibajak oleh para elite oligarkis di pusat dan daerah, melainkan juga akibat maraknya korupsi dan inkonsistensi serta lemahnya penegak hukum oleh negara. Terlampau besar ongkos politik yang harus ditanggung bangsa ini jika tata kelola kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan bernegara berada di tangan para pemburu rente yang tidak bertanggung jawab. Barangkali di situlah peran para akademikus, yakni mengingatkan para pemimpin dan elite politik agar membuat kebijakan yang sungguh-sungguh kepada kepentingan masyarakat dan bangsa, Sehingga Indonesia tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama.
Detail Buku
Jumlah Halaman : 556
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Penulis : Syamsuddin Haris
Tanggal Terbit : 15 Jun 2019
Berat : 0.5 kg
ISBN : 9786024337575
Lebar : 14 cm
Bahasa : Indonesia
Panjang : 21cm
Baca Selengkapnya
Detail Buku