Dalam hal membuat memori banding, kontra memori banding, memori kasasi, dan kontra memori kasasi tidak ada standar baku yang harus diikuti oleh advokat, hakim, jaksa, atau oleh orang yang awam akan hukum. Semuanya diserahkan pada kebiasaan dalam praktik. Walaupun demikian, bukan berarti seorang advokat dapat membuat memori semaunya saja, karena secara prinsip ini berkaitan dengan suatu konsep hukum. Dalam hal membuat konsep hukum haruslah tunduk pada prinsip bahasa hukum atau distinctive thinking. Selain tunduk pada distinctive thinking, dalam hal membuat memori banding atau memori kasasi juga harus menguasai hukum formil, hukum materiil, undang-undang, peraturan-peraturan, maupun yurisprudensi. Pengalaman dari penulis, menunjukkan bahwa masih banyak advokat yang tidak bisa membuat memori banding dan kasasi dengan baik. Kelemahannya terletak pada kurangnya penguasaan bahasa Indonesia, logika, dan materi ilmu hukum. Kumpulan memori banding, kontra memori banding, memori kasasi, dan kontra memori kasasi yang dimuat dalam buku ini. Memori-memori ini ada yang formatnya sedikit berbeda dengan yang dibuat oleh kebanyakan advokat selama ini. Buku ini merupakan kumpulan memori yang disusun secara sistematis dan didukung oleh literasi yang memadai sehingga buku ini dapat dipakai sebagai penuntun untuk membuat memori yang baik dan benar. Oleh karena itu, tentu saja isi buku ini akan sangat bermanfaat bagi para advokat, hakim, jaksa, polisi, ataupun para peminat di bidang hukum.