Taufik Supriyana Trisaputra
Medstud's Traveler

Makin Hemat dengan Bebas Biaya Pengiriman Rp0.
Pilih toko Gramedia terdekat dan opsi pengiriman “Ambil di Toko” ketika checkout.
Format Buku
Deskripsi
PROLOG
"Dunia itu seluas langkah kaki, jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya." - Sok Hoek Gie
Perkataan ini sengaja aku tulis kembali dalam buku ini. Perkataan ini sempat kutulis sebelumnya dalam untaian visi dan misi untuk maju menjadi Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia tahun 2019.
Alasannya bukan karena aku tidak punya rangkaian kata yang lebih indah dan menarik selain perkataan ini, melainkan karena perkataan ini adalah satu-satunya perkataan yang bisa memelihara "Api" di dalam hati ini agar tidak menjadi abu.
Langkah kaki yang tidak pernah berhenti dari satu negara ke negara lain, satu kota ke kota lain adalah benang merah yang akan menyusun kepribadianku dan menjadikanku manusia pembelajar yang tangguh.
Kemudian jikalau aku ditanya apakah "Api" yang harus pemuda Indonesia pelihara dalam hatinya agar selalu semangat dalam memperjuangkan tanah air tercinta ini, maka akan kujawab: Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Api inilah yang harus kita pelihara. Dalam lika-liku perjalanan bangsa ini, pemuda selalu memiliki arti dan peran yang sangat penting. Budi Oetomo misalnya, organisasi kebangsaan yang dianggap sebagai cikal bakal kebangkitan Nasional yang lahir pada tahun 1908, didirikan oleh pemuda yang belum genap berusia dua puluh lima tahun yaitu Dokter Sutomo.
Dokter Sutomo merupakan seorang dokter yang tidak hanya bisa mengobati pasiennya, tetapi memiliki kepekaan sosial terhadap penderitaan kaum bumiputera yang tertindas. Melalui Budi Utomo, Dokter Sutomo dan lain lainnya; termasuk Dokter Wahidin Sudiro Husodo, mereka bergerak untuk mencerdaskan rakyat serta mencerahkannya.
***
Satu hal yang membuatku iri dengan mereka, adalah kenyataan bahwa mereka merupakan seorang "Dokter" masih muda, sekaligus seorang "Pemuda" atau orang yang Dua komponen ini ada didalam diriku hari ini, dan pertanyaannya, apakah aku mampu seperti mereka; memiliki kepekaan sosial, mencerdaskan dan mencerahkan rakyat, tidak hanya mengerti teori kedokteran atau menangani pasien saja.
Taufik adalah sook yang unik. Begitu beliau meminta ketemu saya untuk bertukar buku, dan juga meminta saya memberikan komentar atas buku beliau, saya sebenarnya "'cemburu". Ini buku bagus banget. Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya untuk membuat buku seperti ini. Inspiring!
Verba volant, scripta manent. Taufik paham sekali makna peribahasa latin ini. Suatu yang terucap gampang terlupakan, sesuatu yang tertulis akan abadi. Jadilah saya hanyut saat membaca "keabadian" yang Taufik ceritakan. Sebuah cerita yang sangat penting untuk dibagikan kepada generasi muda kedokteran setelah beliau. Banyak hal bisa dipelajari di sini.
— Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes
Guru Besar. Mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa FK UNSRI, dan pengurus MPA ISMKI pada masanya. Pernah mengabdi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar IDI (2006-2009), Presiden Konfederasi Ikatan Dokter Asia Oceania (CMAAO, 2011-2012), dan sebagai Direktur Utama BPJS Kesehatan (2014-2021).
Detail
Penulis : Taufik Supriyana Trisaputra
ISBN : 9786239391119
Penerbit : Pemancar Ilmu
Tahun Terbit : 2022
Jumlah Halaman : 276 halaman
Berat : 335 Gram
Jenis Cover : Soft Cover
Dimensi : 14,5 x 21 cm
Bahasa : Bahasa Indonesia
Kategori : Traveling - Self Motivation
Baca Selengkapnya
Detail Buku