Media sosial telah tumbuh dan sangat menentukan sikap serta perilaku masyarakat milenial. Bahkan ia berkembang atau sengaja dikembangkan seolah sebagai agama. Karenanya, masyarakat cenderung mengaca pada media sosial, layaknya ajaran agama itu. Padahal sebagian pesan media sosial perlu diyakini sebagai sebuah kebohongan yang dilegalkan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas yang dilakukan oleh anak-anaknya di media sosial. Hal ini perlu dilakukan agar anak tak lepas kendali dan anak tetap aman dalam menggunakan media sosial. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan aturan usia ketika menggunakan media sosial, memperhatikan aktivitas anak di media sosial, membatasi waktu untuk mengakses ponsel dan mengatur penempatan komputer, mengatur pengaturan privasi dan program pengawasan khusus, dan yang terpenting adalah orang tua harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Sesuai judulnya, buku ini mendudukkan seluk beluk media sosial yang dianggap sebagai ‘pembenar’ tindakan seseorang. Ia layaknya ajaran, hukum yang mengatur tindak tanduk masyarakat. Ia dianggap sebagai agama. Secara ringkas, buku ini terdiri dari enam bagian. Bagian pertama menganalisa maraknya hoax di era media sosial. Bagian kedua berbicara tentang fenomena gadget dan perkembangan teknologi komunikasi. Bagian ketiga menceritakan pentingnya literasi masyarakat dan media. Bagian keempat mendiskusikan kaitan antara media sosial dengan politik praktis. Bagian kelima mengkaji persoalan secara lebih umum yakni antara media, politik, dan masyarakat. Bagian keenam mengulas munculnya komodifikasi pesan-pesan komunikasi yang disebarkan media. Informasi lainnya Judul buku : Media Sosial: Agama Baru Masyarakat Milenial Jumlah halaman : 184 Penerbit : Intrans Publishing Tanggal terbit : 2018 ISBN : 9786026293657 Bahasa : Indonesia Format : Soft cover