Istilah mati otak mempunyai sejarah panjang. Konsep tentang mati otak timbul pertama kali pada pertengahan abad ke-20, seiring dengan perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi medis. Perkembangan ilmu resusitasi dan perawatan intensif, disertai teknologi mesin bantu napas, menimbulkan permasalahan baru tentang batas antara hidup dan mati secara medis. Konsep mati sebelumnya banyak dikaitkan dengan fungsi napas dan jantung, Rene Laennec menemukan stetoskop pada tahun 1819 dan bisa melakukan pemeriksaan jantung lebih teliti dan saat itu berhentinya detak jantung dianggap suatu tanda kematian seseorang. Buku Mati Otak: Diagnosis dan Aplikasi Klinis yang ditulis oleh Asra Al Fauzi dan diterbitkan oleh Indeks Jakarta menjadi salah satu buku pegangan yang wajib untuk diikuti. Pembahasannya sangat mudah dipahami sehingga tidak menyulitkan pembaca dalam menangkap intisari di dalamnya. Adanya buku ini diharapkan para dokter dapat memberikan pelayanan yang terbaik sekaligus efisien dengan cara mengikuti standar dan kriteria yang ada. Buku ini berisikan panduan diagnosis mati otak sebagai bentuk penunjang pelayanan kedokteran. Bab yang menjadi bahasan dalam buku ini antara lain yaitu sejarah mati otak, konsep neurologi, diagnosis klinis, pemeriksaan penunjang, mati otak pada anak, dan aspek etik dan legal. Informasi lain: Judul Buku: Mati Otak: Diagnosis dan Aplikasi Klinis Penulis: Asra Al Fauzi Jumlah Halaman: 115 Tahun Terbit: 2019 ISBN: 9789790626119 Bahasa: Indonesia Penerbit: Indeks Jakarta Lebar: 25 cm