Jika diperhatikan dari penamaan judul karya-karyanya, hasil karya Nasarudin Umar hampir semuanya bernuansa keislaman, namun lokus kajiannya sangat beragam dan mengalami pergeseran tema besar, dari kajian keperempuanan berpindah lokus kepada kajian tasawuf. Untuk menuju Tuhan dan mencapai kebahagiaan yang hakiki, dibutuhkan konsentrasi dan keintiman dalam menjalani hubungan batin bersama Tuhan. Buku ini berisi penjelasan tentang hakikat kehidupan. Nasaruddin Umar menunjukkan beragam jalan atau cara untuk sampai kepada Tuhan dan bersimpuh berserah kepada Tuhan. Jalan ini ditempuh dengan melalui jalan ibadah badaniyah, bisa juga melalui ibadah ruhaniyah. Selain memaparkan jalan spiritual menuju Allah Swt., Nasarudin Umar juga membangun pembahasannya dengan corak sufistik. Nasarudin Umar juga membentangkan jalan, seperti akhlak (etika) berkaitan dengan relasi sosial. Tulisan-tulisan Profesor Nasaruddin Umar dalam buku ini pernah diterbitkan secara berkala di Harian Media Indonesia. Pergulatan mencari prestasi spiritual tertinggi dialami setiap orang. Ibarat mendaki bukit, perjalanan mencapai puncaknya akan diwarnai berbagai pemandangan. Pilihan bagi si pendaki adalah berlama-lama di satu posisi atau bergegas mendaki terus karena yakin bahwa semakin ke atas pemandangannya akan semakin indah. Apakah betul, semakin di atas "pemandangan" akan Iebih baik? Bagaimana supaya tidak kecewa ketika ternyata yang terlihat di atas tidak sesuai harapan? Melalui tulisan-tulisannya, Profesor Nazar mengajak kita semua untuk tidak berhenti berusaha memperbaiki tingkat keimanan kita.