Berawal dari lupa membawa topi pada upacara bendera hari Senin, Laura Chandani bertemu dengan Dirgantara Narendra—cowok bad boy yang dikenal sebagai “si Gladiator”. Arga ternyata baru saja kembali dari cuti sekolah selama satu satu tahun yang rumornya masih menjadi misteri bagi seantero SMA Dharma Bakti. Dan insiden pintu mobil rusak kemudian membuat Arga memaksa Laura mengganti biaya reparasinya dengan menjadi waitress di The Valley, coffee shop miliknya. Namun apa yang dimulai sebagai sebuah tugas paksaan, justru menjadi era baru tempat Laura mengenal kopi beserta dunia keseharian Arga yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Seperti takdir, kedekatan mereka justru menguak sebuah fakta mengejutkan yang mengaitkan Arga dengan kegagalan Laura mengejar impiannya sebagai balerina. Bahkan masih banyak lagi rahasia besar menunggu Laura di rumah tetirah keluarga Arga yang kaya raya di luar kota Bogor; tentang apa yang sesungguhnya membuat Arga sempat vakum dari bangku pendidikan, di mana ayah Arga selama ini, serta apa yang sesungguhnya terjadi pada malam yang sial itu. Dan hari itu, Arga merasakan kelegaan yang luar biasa karena ekspedisi pencarian makna hidupnya telah usai. Akhirnya, semestanya yang hilang kembali menemukannya. Dia adalah Laura Chandani. Mangata-nya, keajaiban yang tak ternilai harganya. Profil Penulis: Elvira Natali, gadis yang memiliki kepribadian INTP ini tetap tak berubah, ia selalu mencintai dunia seni. Saat ini, dia sedang sibuk menjalani eksplorasi minatminat barunya, terutama dalam penulisan skenario film dan lagu. “Mangata: Arga dan Semestanya” adalah novel keenam yang ditulisnya setelah Janji Hati (sudah difilmkan), Return, Two Souls, (Never) Looking Back, dan Bluebell (sudah difilmkan). Novel berkisah masa putih abu-abu ini juga menandai kembalinya Elvira setelah lima tahun vakum dari dunia literasi. ‘Instagram’ dan ‘X’: @elviranataliii Wattpad: @elviranatali